BILA suatu hari kita disudutkan, direndahkan dan dihina di depan umum dengan kata-kata yang menyakitkan, menyihir dan meyakinkan banyak orang seolah-olah kita bersalah. Padahal sebaliknya yang terjadi.
Ada dua cara.
BACA JUGA: Dihina Buta Huruf, Pria di Bandung Tusuk Teman hingga Tewas di Hari Lebaran
Pertama, membela diri dengan menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya. Mohon doa dan bantuan orang-orang shalih agar lepas dari jeratan masalah.
Kedua, bila untuk bela diri pun tak kuasa, tak bisa sebab kehabisan kata-kata, dan lisan tak pandai merangkai kata. Maka diam saja, serahkan semuanya pada Allah.
Tak perlu berbusa-busa menjelaskan siapa dirimu, berepot-repot membasuh caci maki dan hinaan. Biarlah. Biarkan doa tulus terlantun mesra menghadap Yang Maha Kuasa.
BACA JUGA: Ketika Agama Saya ‘Dihina’
Boleh jadi hari ini kita dicap bersalah, hina dan penuh dosa oleh banyak orang, tapi bau busuknya kejahatan dan wanginya kebenaran suatu hari akan tercium.
Biarlah Allah menunjukan kuasa-Nya, biarlah orang-orang yang menilai diri kita. Satu catatannya, tetap berpegang pada tali Allah dan Rasul-Nya. []