SURIAH—Sebuah aksi pemboman mengerikan dilaporkan telah mengguncang sebuah pasar di wilayah oposisi Suriah. Ledakan ini mengakibatkan sejumlah warga gugur dan Rusia disalahkan atas insiden ini. Para aktivis mengatakan bahwa pemboman tersebut merupakan penargetan langsung wilayah sipil oleh Rusia.
Melansir Alaraby pada Selasa (14/11/2017), serangan jet tempur telah menyerang sebuah pasar yang ramai di Atareb, provinsi Aleppo pada Senin (13/11/2017). Serangan ini menewaskan setidaknya 61 warga sipil, selain menghancurkan pusat komersial dan bangunan di sekitarnya.
Pedagang pasar dan pembeli amat terkejut saat serangan terjadi, karena kota oposisi berada di zona terlarang yang didukung Rusia sendiri. Ini berarti kota tersebut tidak boleh dijadikan sasaran serangan musuh atau serangan udara.
Dunia Internasional tidak secara langsung menyalahkan Rusia, namun mereka mengatakan bahwa Rusia setidaknya bertanggung jawab atas pembantaian tersebut karena menjadi sponsor bersama proyek ‘zona de-eskalasi,’ bersama dengan Turki dan Iran.
“Prancis mengecam pemboman tersebut pada tanggal 13 November di Atareb, yang menyebabkan kematian puluhan warga sipil,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes Romatet-Espagne, Selasa (14/11/2017).
“Kami memanggil sekutu rezim Suriah melakukan yang terbaik guna menghentikan serangan yang tidak dapat diterima dan untuk menghentikan permusuhan,” tambahnya.
Selain Prancis, Koalisi Nasional Demokrat Suriah juga mengecam serangan tersebut dan menyalahkan Rusia yang berada di balik penyerangan. []