SURIAH—Serangan udara terbaru dilaporkan telah menargetkan dua rumah sakit di wilayah barat laut Suriah, Kamis (27/4/2017). Serangan ini menyebabkan sepuluh orang tewas termasuk dua bayi dalam inkubator. Keterangan ini disampaikan lembaga pemantau HAM Suriah yang dikutip Arabnews pada Jumat (28/4/2017).
Sepuluh korban ini termasuk di antara 19 orang yang terbunuh dalam sebuah serangan di wilayah Idlib. Seorang Koresponden AFP di desa Deir Sharqi menyaksikan satu rumah sakit diserang dan melihat kerusakan parah, di mana beberapa orang terkubur reruntuhan.
Serangan yang menargetkan fasilitas medis ini adalah yang ketiga kalinya dalam waktu kurang dari seminggu di provinsi yang dikendalikan oleh pejuang pembebasan.
“Rupanya pesawat Rusia telah melakukan empat serangan berturut-turut saat fajar terhadap sebuah rumah sakit di pinggiran kota,” kata koresponden AFP.
“Enam pasien gawat darurat meninggal dunia termasuk dua bayi di inkubator, setelah generator oksigen yang membuat mereka tetap hidup hancur setelah penyerangan,” kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP.
Koresponden AFP melihat setidaknya satu inkubator yang hancur, kamar dan koridor dipenuhi reruntuhan, tempat tidur dan peralatan yang berdebu atau rusak.
Sementara itu, Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB, mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mendesak Rusia mengakhiri konflik Suriah.
“Rusia terus memberikan dukungan bagi rezim Suriah. Rusia terus menahan masuknya bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang membutuhkannya. Rusia terus melindungi seorang pemimpin yang menggunakan senjata kimia melawan rakyatnya sendiri,” pungkas Haley. []