FILIPINA—Meski bukan negara mayoritas Muslim, Filipina diklaim terus aktif menyosor bisnis industri halal. Ditambah lagi, kini sudah banyak yang sudah membuktikan keuntungan dari sektor ini karena bisa sangat menggiurkan.
Untuk itu pemerintah Filipina dan Uni Emirat Arab (UEA) telah bersepakat untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebelum tahun ini berakhir, untuk menyelenggarakan lembaga sertifikasi halal di Filipina yang dikawal oleh UEA.
“Saat ini kami dalam proses merapikan beberapa tambahan dalam MoU untuk memastikan implementasi berjalan mulus,” kata Abdullah Abdul Qader Al Maeeni, general manager Emirates Authority for Standardisation and Metrology (ESMA).
“Semua badan akreditasi di Filipina akan menjadi wakil badan sertifikasi halal kami,” kata Al Maeeni kepada Filipino Times, saat makan malam di Ballroom Dusit Thani’s Onyx yang diselenggarakan Kedutaan Filipina di UEA.
Delegasi Filipina dipimpin oleh pengacara Ranibal D. Dilangalen, dari kepala penanganan hal-hal khusus untuk Departemen Agrikultural.
“Segera sebelum tahun berakhir, kami akan mengharmonisasi standar kami, sehingga nantinya hanya akan ada satu proses sertifikasi,” kata Al Maeeni.
“ESMA sangat suportif, saya pikir mereka akan membuat proses sertifikasinya dengan sangat cepat,” kata Dilangalen menyambut rencana kerjasama itu.
Dilangalen melanjutkan transaksi perdagangan produk yang sudah tersertifikasi akan segera dilangsungkan begitu MoU ditandatangani.
Sementara itu, Datu Hj Abul Khayr D. Alonto, ketua Mindanao Development Authority (MDA) yang juga menjadi anggota delegasi Filipina ke UEA, mengatakan akan mengundang investor Arab untuk melihat kemungkinan pengembangan industri halal di Filipina. []