MINA-–Sekretriat Himpunan Ulama Rantau Asia (SHURA) yang berbasis di Malaysia mengecam keputusan tentara pendudukan Israel menutup lokasi Masjid Al-Aqsha dan menyerukan Muslim di seluruh dunia untuk tergerak melindungi kiblat pertama umat Islam itu dalam bentuk jihad.
“Ini adalah sinyal bahwa seluruh Muslim harus bersiap dan berpartisipasi dalam bentuk perlawanan yang lebih kuat melawan Zionis Israel,”kata Ketua SHURA, Dr. Abdul Ghani Samsuddin di Kuala Lumpur, Ahad (16/7/2017).
Situs suci tersebut ditutup pada Jumat (14/7/2017) setelah tiga orang yang diduga warga Palestina menembak mati dua polisi Israel di Kota Tua.
Ketiga penyerang melarikan diri ke kompleks Al-Aqsha, kemudian ditembak mati oleh polisi lainnya saat terjadi baku tembak.
Menurut Samsuddin, sejak pendudukan di tanah Palestina, rezim Israel berusaha mengambil alih Yerusalem (Al-Quds) Timur –lokasi Masjid Al-Aqsha– untuk kepentingan mereka mendirikan sebuah negara zion.
“Tujuan utamanya adalah membuat area Al-Quds sebagai pusat zionisasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, lanjut Samsuddin, organisasi ini menyerukan umat Islam untuk lebih melek terhadap isu Palestina dan masjid sucinya.
“Tidak boleh satu inci pun –Masjid Al-Aqsha– diserahkan ke Israel, ini adalah aset harga mati kaum Muslimin, namun kaum zionis berusaha mengambil alih tanah Al-Quds hingga ke Syams,” imbuhnya.
SHURA juga menyayangkan kisruh yang terjadi antar negara teluk telah membuat kaum Muslim semakin lalai akan situasi di Kota Al-Quds Palestina.
Oleh karenanya, pernyataan menyerukan negara-negara Teluk yang dipimpin Arab Saudi maupun Qatar segera mengakhiri konflik mereka dan mulai peduli dengan masalah krusial yang terjadi di Palestina. []
Sumber: MINA