SETIAP orang berhak bahagia. Setiap keluarga layak menjadi surga. Tapi adakalanya kehidupan rumah tangga terasa hampa.
Ada apa?
Rengggangnya hubungan suami istri boleh jadi bukan bersebab kurangnya rasa cinta, melainkan kurangnya ilmu tentang cinta.
Kurangnya ilmu bagaimana meracik kasih mesra. Juga kurangnya menyajikan getar-getar asmara yang tumbuh di dalam jiwa.
BACA JUGA: Haruskah Pindah ke ‘Perumahan Sunnah’?
Maka kunci utamanya niatkan menikah itu untuk ibadah kepada Allah dan memuliakan sunnah Rasulullah Saw.
Yang dengannya tumbuh sikap saling mengerti, saling memahami dan memuliakan penuh ketulusan.
Yang dengan demikian kita berharap pada Allah, saat sempit maupun lapang, saat dekat maupun jauh, dan saat senang maupun susah berada dalam keridhaan-Nya.
Yang berharap rumah tangga kita bukan hanya di dunia, melainkan mengantarkan pada kebahagiaan di akhirat nanti, dalam surga yang abadi. []