KETUA DPP PKS Mardani Ali Sera menyayangkan kabar pembatalan acara diskusi bersama bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung, Minggu (8/10) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia menilai diskusi yang membicarakan permasalahan bangsa seharusnya dipermudah.
“Diskusi mestinya dimudahkan. Kalaupun Mas Anies datang pasti sadar bahwa itu ruang publik,” kata Mardani melalui pesan singkat, Senin (9/10).
BACA JUGA:Â Direktur PPI Nilai Mustahil PSI Dukung Anies, Duga Kaesang Hanya Basa-basi
Mardani berpendapat pembatalan diskusi itu merupakan hal yang lucu sekaligus sedih. Ia Anies pasti paham itu merupakan ruang publik, sehingga Anies akan mengisinya dengan kebaikan.
Mardani menyebut Anies yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan membicarakan permasalahan yang dihadapi Indonesia beserta solusinya. Ia mengatakan panitia seharusnya terbuka jika memang Anies bakal hadir ke acara tersebut.
“Panitia mesti terbuka kalau Mas Anies datang sampaikan datang. Kalau dilarang bisa ditanya kenapa Mas Anies dilarang,” ucap dia.
Sebelumnya, Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar merasa panitia penyelenggara diskusi telah melanggar kesepakatan lantaran memasang baliho Anies Baswedan-Cak Imin.
Benny membenarkan jika panitia acara melayangkan surat untuk penggunaan gedung. Namun, tak ada keterangan jika Anies bakal datang ke acara itu.
“Dalam surat yang diberikan tidak ada keterangan akan mendatangkan Anies Baswedan, makanya kami izinkan dan itu pun diizinkannya secara lisan, tidak tertulis dari kami,” kata Benny.
Versi berbeda diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq. Ia mengaku telah mengantongi izin dari Dinas Pariwisata Jabar.
BACA JUGA:Â Soal Izin Acara Anies di GIM Dicabut, Begini Kata Pj Gubernur Jabar
Namun, kata Maman, tiba-tiba pihak Pemprov Jabar membatalkan penggunaan GIM untuk acara tersebut pada Sabtu (7/10) malam.
Ia mengaku heran dengan pembatalan acara itu. Maman mengklaim hingga kini belum menerima surat tertulis pembatalan acara diskusi bertajuk ‘Demi Ibu Pertiwi; Saatnya Perubahan’ itu.
“Salah seorang pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat menyampaikan secara lisan kepada panitia bahwa acara diskusi harus dibatalkan,” ujar Maman dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com. []
SUMBER: CNN