ANAS ibn Malik menceritakan sebuah hadis yang indah yang disebutkan dalam shahih Bukhari. Seorang pria mendatangi Nabi dan berkata, “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”
Ini adalah pertanyaan yang tidak bermanfaat, tidak akan menghasilkan apapun. Selain itu Nabi tidak tahu kapan hari penghakiman. Jadi, alih-alih mengatakan “Aku tidak tahu”, atau “Kenapa kau menanyakan ini?”, Nabi mengarahkannya ke pertanyaan yang lebih penting. Nabi berkata, “Apa yang telah kausiapkan untuk saat itu?”
BACA JUGA: Doa dan Cinta Nabi untuk Umatnya
Pria itu terkejut mendengar jawaban Nabi, dia tidak mengharapkan respons seperti ini. Dia terdiam beberapa saat dan kemudian berkata, “Aku benar-benar tidak cukup banyak menunaikan shalat, tak banyak melakukan puasa atau sedekah, tapi aku memiliki cinta sejati kepada Allah dan utusanNya.”
Nabi menjawab, “Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dia cintai.”
Anas mengatakan, “Kami tidak pernah sebahagia dan segembira seperti pada hari itu ketika kami mendengar bahwa seseorang akan bersama dia yang dia cintai. Karena kami mencintai Nabi dan kami ingin bersamanya tapi kami pikir tingkatan kami akan sangat berbeda sehingga kami tidak akan pernah bisa menemuinya.”
Mari kita mencintai Nabi sepenuh jiwa. Mari kita mengerti pengorbanan yang sudah ia berikan untuk kita. Marilah kita mengerti betapa hebatnya kepribadiannya. Mari kita pelajari kehidupannya sehingga kita bisa menerapkan dan mengikuti ajarannya dan mendekati Allah. Allah berfirman dalam Quran,
BACA JUGA: Zubair bin Al Awwam, Cinta dan Perhatiannya yang Dalam pada Nabi
Katakanlah, [Hai Muhammad], “Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, [maka] Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” Quran [3:31]
Semoga Allah menjadikan kita di antara orang-orang yang benar-benar mengikuti Nabi dan semoga Dia mengampuni dosa-dosa kita. []