Oleh: Dedih Mulyadi
Tsaniyah Wada’ adalah jalan yang diapit oleh dua gunung. Jalan tersebut selain merupakan tempat kemaksiatan juga merupakan tempat bagi para pencuri dan begal.
Wada’ berarti ‘titipan’ yaitu orang-orang yang melewati jalan tersebut menitipkan hidupnya atau pasrah atas apa yang akan menimpa terhadap dirinya ketika melewati jalan tersebut. Ditambah lagi orang-orang Yahudi terus mengembuskan isu-isu miring yang menyebutkan bahwa siapa saja yang melewati jalan tersebut tidak akan kembali dalam keadaan hidup.
Sedangkan para sahabat menantikan kedatangan Nabi Muhammad SAW di jalan masuk utama ke kota Madinah. Tidak terpikir sama sekali bahwa Rasulullah SAW akan melewati Tsaniyah wada’.
Namun Allah SWT telah memerintahkan unta Rasulullah untuk melewati tsaniyah wada’ sebagai mana sabda Rasulullah SAW, “Biarkan unta tersebut menentukan jalannya, karena ia menjalankan perintah. Sekaligus sebagai jawaban dari isu-isu yang senantiasa diembuskan oleh orang-orang Yahudi dan warga lainnya.
Melihat hal tersebut, penduduk Madinah kaget karena Rasulullah SAW keluar dari Tsaniyah Wada lalu bergemalah senandung Thala’al Badru ‘alaina oleh warga Madinah…
طلع البدر علينا من ثنيات الوداع
وجب الشكر علينا ما دعا لله داع
أيها المبعوث فينا جئت بالأمر المطاع
جئت شرفت المدينة مرحبا يا خير داع
Jum’at Berkah
Sanah Hijriyah jadidah mubarakah 1440 H. []