DIRIWAYATKAN dari Abu Sa’id Al Khudri RA., “Suatu ketika Nabi Muhammad SAW duduk di atas mimbarnya dan kami duduk di sekelilingnya.
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesuatu yang kutakutkan akan mengguncang sebagian besar dari kalian (sesuatu yang akan menimpa kalian sepeninggalku) adalah kesenangan-kesenangan dan kemewahan dunia yang keelokkannya akan disingkapkan kepadamu.”
Seseorang berkata, “Ya Rasulullah! Apakah kebaikan akan membawa keburukan?”
BACA JUGA: 12 Keistimewaan Nabi
Nabi Muhammad Saw termenung sejenak. Ada yang berkata kepada orang itu, “Ada apa kamu ini? kamu berbicara kepada Rasulullah SAW ketika Rasulullah SAW tidak sedang berbicara kepadamu!”
Kemudian kami mengetahui bahwa wahyu baru saja diturunkan kepadanya. Nabi Muhammad SAW mengusap peluhnya dan berkata, “Mana penanya tadi?” Sepertinya Nabi Muhammad SAW menyukai pertanyaan tadi.
Lalu Nabi Muhammad Saw bersabda, “Kebaikan tidak pernah membawa keburukan. Seperti tumbuh-tumbuhan di tepi sungai tidak pernah membunuh atau membuat hewan sakit, kecuali apabila hewan itu memakan khadhirah (sejenis sayuran), lalu melihat ke arah matahari, kemudian berak, kencing dan merumput kembali. Sesungguhnya kekayaan ini manis dan hijau. Anugerah dilimpahkan terhadap kekayaan seorang muslim yang diberikan kepada orang miskin, anak yatim, dan Ibn Al-sabil (orang yang sedang perjalanan atau Rasulullah mengucapkan kata-kata yang serupa dengan itu). Sesungguhnya, siapa pun yang mengambil hak orang lain ibarat orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang, dan kekayaannya akan menjadi saksi yang menentangnya pada hari kiamat.” []
BACA JUGA: Nabi kepada Aisyah: Aku Tahu Kapan Kamu Marah dan Kapan Kamu Senang