JAKARTA—Peneliti Setara Insitute Halili menyampaikan riset Setara tahun 2017 per 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017 tentang pelanggaran Kebebasan Beragama Berkeyakian (KBB).
“Ada 155 peristiwa dan 201 tindakan. Ini kemajuan secara kuantitatif karena mengalami penurunan dari tahun 2016 yaitu 208 peristiwa dan 270 tindakan baik dilakukan oleh aktor negara dan non negara,” ujarnya kepada Islampos.com di Jakarta, Selasa (16/1).
Ia memaparkan, daerah dengan peristiwa tertinggi pelanggaran KBB yaitu Jawa Barat 29 peristiwa, DKI Jakarta 26, Jawa Timur 12 dan Banten 10 peristiwa. Jakarta sebagai kota yang paling rendah tingkat indeks toleransinya di Indonesia.
Halili mengungkapkan, Jakarta hampir menyamai jabar yang terkenal paling besar pelanggaran KBB nya dengan selisih hanya tiga peristiwa. Sebaran peristiwa dalam rentangan bulan terjadi di bulan Maret dimana terjadi Pilkada serentak.
“Dari 155 peristiwa pelanggaran KBB tahun 2017 ada lima kelompok yang menjadi korban terbesar yaitu individu 59 peristiwa, Warga 19 peristiwa, Umat kristen 15 peristiwa, syiah 10 peristiwa dan ahmadiyah 8 peristiwa,” ungkapnya
Ia juga menyampaikan terdapat 75 tindakan yang dilakukan negara sebagai aktor, angka ini menunjukan penurunan yang signifikan dari sebelumnya mencapai 140 kali tindakan. Sedangkan oleh aktor non negara sebanyak 126 tindakan.
“Lima aktor negara yaitu Pemerintah Daerah, Polisi, institusi pendidikan, pengadilan negeri dan Satpol PP. Tindakan aktor negara seperti pemaksaan keyakinan, penyegelan rumah ibadah, kebijakan diskriminatif, penyesatan, pemaksaan, kriminalisasi dan diskriminasi,” sambungnya. []
Reporter: Rhio