KUWAIT—Guru-guru asal Palestina dilaporkan telah tiba di Kuwait untuk kembali bertugas di sekolah-sekolah Kuwait pada Kamis (17/8/2017) sore, PIC melaporkan.
Kembalinya para guru Palestina ini adalah untuk pertama kalinya sejak pemerintah Kuwait menghentikan kerjasama dengan Palestina 27 tahun silam. Keputusan Kuwait kala itu sebagai respon atas dukungan PLO terhadap agresi Irak pimpinan Sadam Husain ke Kuwait pada 1990.
Wakil Asisten Pendidikan Umum di Kementerian Pendidikan Kuwait Fatimah Kandari menegaskan, gelombang pertama guru Palestina tiba di Kuwait adalah 19 dari 104 orang yang sudah teken kontrak dengan kementerian pendidikan Kuwait.
Kandari mengisyaratkan, gelombang lain terdiri dari delapan guru hingga Sabtu (19/8/2017) dan sisanya sebelum akhir Agustus seperti dilansir Anadolu.
Sebanyak 44 guru Palestina yang sudah teken kontrak menyatakan meminta maaf karena sejumlah alasan terkait dengan prosedur keamanan yang melarang mereka masuk Kuwait.
Para guru Palestina itu akan mengajar dua pelajaran ilmu teknologi dan matematika untuk SMU.
Para guru Palestina yang berasal dari pengungsi usai Nakba 1948 ikut dalam membangun sektor pendidikan modern di negara-negara Teluk.
Namun sikap PLO tahun 1990 mendukung agresi Irak ke Kuwait, menyebabkan puluhan ribu warga Palestina yang menjadi guru di sana lari ke Yordania dan wilayah otoritas Palestina. []