Dunia yang cukup lantas tak membuat seseorang bahagia. Kebahagiaan yang didapat semu dan terasa kurang lengkap. Kurang lebih itulah yang dirasakan oleh Ratna Galih sebelum akhirnya memutuskan untuk berhijrah.
Disitat dari laman Harian Amanah Ratna Galih sebelumnya dikenal sebagai orang berpikiran bebas dan acuh terhadap masalah ketuhanan. “Saat itu aku berpikir, kok berbeda ya antara agama dan logika. Akhirnya aku menjadi agnostik. Apalagi aku sering ke luar negeri, dan banyak yang atheis. Jadi terpengaruh,” ungkap Ratna Galih.
Lalu hidayah datang padanya melalui Alqur’an sehingga ia memutuskan untuk berhijab.
“Aku iseng beli Alqur’an dan Sience. Di situ terjawab semua pertanyaan aku dalam hidup. Aku temukan jawabannya di Alqur’an, enggak ada di buku lain,” tambah Ratna.
Kehidupan Ratna Galih setelah berhijrah pun mampu menjadikan dirinya lebih mudah menghadapi cobaan hidup, karena telah berpedoman pada Alqur’an dan sunnah.
“Alhamdulillah, setelah mengenal Islam lebih dalam, hidup jadi lebih nikmat. Bukannya setelah berhijrah jadi jauh dari masalah. Yang namanya hidup tetap akan selalu banyak cobaan. Tapi dengan mulai belajar Islam lebih dalam, toh segala sesuatunya sudah diajarkan cara menghadapinya,” ungkap Ratna melalui akun Instagram pribadinya. []