HALIMAH binti Abi Dzuaib As-Sa’diyyah termenung. Lelah terbayang jelas di pelupuk matanya. la nyaris putus asa. Hari menjelang malam. Semua kawan yang datang bersamanya telah pulang kampung dan masing-masing membawa bayi untuk disusui. Hanya ia seorang yang bertangan hampa. Tampaknya, ia tak akan dapat rezeki dari orang Makkah.
Tak seorang ibu pun yang rela menyerahkan bayinya kepada Halimah, karena mereka melihat tubuhnya yang kurus dan pakaiannya yang kusut koyak. Namun, ia ingat, ada satu bayi yang diabaikan para ibu susuan yang datang bersamanya dari kampung. la adalah putra Aminah binti Wahab. Mereka enggan mengambil bayi itu untuk disusui karena bayi itu yatim atau berayah. Mereka menyangka tak akan dapat rezeki lebih banyak dari seorang anak yatim.
Akhirnya, dengan enggan, Halimah berkata kepada suaminya, “Demi Allah, aku tidak mau pulang tanpa membawa bayi. Aku akan pergi kepada anak yatim itu dan mengambilnya.”
BACA JUGA: Ini Dia Kisah Pernikahan Orang Tua Rasulullah
Suaminya menimpali, “Ya, ambillah. Semoga Allah memberkahi kita karenanya.”
Dan sungguh, Allah mengabulkan doanya. Hidup Halimah dan keluarganya diberkahi setelah mengambil bayi yatim itu, bayi yang kelak mengubah sejarah dunia, yaitu Muhammad al-Mustafa.
Pertama, air susu Halimah yang sebelumnya kering menjadi berlimpah.
Kedua, hewan ternaknya yang tadinya kurus-kurus menjadi gemuk dan berlimpah air susu.
BACA JUGA: Ketika Pohon Turuti Perintah Rasulullah
Ketiga, unta tunggangan Halimah dan suaminya, yang tadinya lemah dan berjalan lambat, kini berjalan kencang sehingga bisa menyusul teman-temannya yang pulang lebih dulu. []
Sumber: 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah Saw/ Fuad Abdurahman/Naura Book/ Jakarta, 2015