JAKARTA– Pernikahan Selamet Riyadi (16) tahun dengan Nenek Rohaya (71) tahun bukanlah pernikahan biasa. Kisah cinta sejoli ini menyedot perhatian publik hingga akhirnya mereka kebingungan saat kebanjiran tamu lalu pergi mengungsi.
Selamet mengikat janji suci dengan Rohaya di rumah Kuswoyo yang merupakan Ketua RT I, Dusun I, Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), pada Minggu 2 Juli 2017 lalu.
Pernikahan itu digelar sederhana. Selamet mengenakan baju hijau dan berpeci. Sedangkan Rohaya berkebaya kuning keemasan dan kerudung hitam dengan motif warna kuning. Selamet memberikan mahar kepada Rohaya berupa uang Rp 200 ribu.
Selamet lancar mengucapkan ijab kabul. Suasana saat itu meriah terlebih saat prosesi pernikahan dinyatakan sah. Tamu-tamu yang hadir bersorak gembira.
Selamet mengaku lega telah menikahi belahan hatinya yang baik hati karena iklas merawatnya saat sakit malaria dahulu. Dia juga punya panggilan sayang untuk Rohaya. Dia kini memanggil Rohaya ‘bunda’.
Meski pernikahannya menjadi buah bibir dan dianggap lelucon, Selamet dan Rohaya tidak ambil pusing karena mereka sama-sama cinta dan berniat menghindari fitnah dan dosa. Selamet dan Rohaya mantap membuka lembaran baru.
Layaknya orang membangun bahtera rumah tangga, Selamet juga berharap anak dari Rohaya. “Balik lagi sama Allah. Kalau dikasih kita bersyukur dan mudah-mudahan dikasih anak,” kata Selamet.
Setelah prosesi pernikahan tersebut, mereka sibuk menerima tamu-tamu yang datang ke rumahnya. Bukan hanya itu, warga yang penasaran dengan pernikahan beda usia itu bahkan berbondong-bondong mengunjungi kediaman pasutri ini setelah kabar beritanya merebak seantero desa dan menjadi perhatian pemerintah setempat.
Tamu-tamu itu terus berdatangan setelah dua hari pernikahan heboh itu digelar. Saking kewalahan menerima tamu, pasutri itu memutuskan mengungsi sementara di rumah Pak Kadus (Kepala Dusun setempat). “Iya kalau siang mereka (Selamet dan Rohaya) di rumah saya. Karena banyak orang datang, mereka bingung sendiri. Kalau udah malam dan nggak ada tamu, baru pulang ke kediaman,” ujar Amzal, Kepala Dusun I, Desa Karangendah melalui sambungan seluler.
Bukan hanya para tamu, ada beberapa pihak keluarga Selamet dan Nenek Rohaya yang tidak setuju atas pernikahan keduanya mendatangi rumah Selamet dan Rohaya. Keduanya diungsikan demi keamanan.
“Sudah 2 hari ini mereka tinggal di rumah saya atas saran keluarga yang mendukung pernikahannya dan masyarakat sekitar. Sekarang kami di sini juga kewalahan karena banyak yang datang, jadi minta pendampingan dari perangkat desa,” tutur Amzal, yang saat dihubungi sedang menerima kunjungan dari warga dan pemerintah setempat.