KETIKA kita membuka “Sahih Bukhari”, “Sahih Muslim” atau “Al-Muwatta”, mengapa hanya ditemukan satu atau dua hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakar as-Siddiq? Mengapa pula hanya ada segelintir hadis dari Umar bin Khattab?
Di sisi lain, ada ribuan hadis yang diriwayatkan sahabat dari golongan muda seperti Abu Hurairah, Aisyah, dan Abdullah ibn Abbas. Mengapa?
BACA JUGA: Pentingnya Melakukan Pendekatan terhadap Hadis
Bahkan, jika diteliti, kehidupan lima sahabat perawi Sahih Bukhari, yang bersama-sama meriwayatkan hampir separuh hadis dalam kitab itu, dapat ditemukan bahwa mereka semua memulai perjalanan pengetahuan mereka sejak awal masa kenabian. Mengapa demikian?
Pertama, para sahabat yang lebih tua memiliki banyak hal lain untuk mereka urus, seperti menghafal dan melestarikan Al-Quran dan pelestarian serta perluasan komunitas Muslim.
Kedua, para ahli Hadis kemudian tidak memasukkan, dalam rantai sanad, nama-nama sahabat yang lebih tua dari sahabat yang lebih muda belajar Hadis, karena semua sahabat dianggap dapat dipercaya dalam menceritakan Hadis.
Generasi muda rupanya sangat berperan dan berpengaruh dalam hal keilmuan.
Remaja memiliki beberapa sifat khusus yang menjadi tumpul seiring bertambahnya usia. Kualitas-kualitas ini, ketika digunakan dengan benar, memungkinkan orang-orang muda untuk berpikir dan bertindak dengan cara yang membedakan mereka, sering menjadikan mereka pembawa obor kebenaran.
Ini juga terlihat dalam kehidupan para sahabat yang bergabung dengan perjuangan Islam di masa muda mereka. Di bawah pelatihan dan bimbingan Nabi, masing-masing sahabat muda ini kemudian menjadi pahlawan super.
Banyak dari mereka sangat tertarik untuk mencari pengetahuan Ilahi. Setelah kematian Nabi, orang-orangmereka lah yang jadi pewaris pengetahuan kenabian, dan tanggung jawab besar untuk memastikan penyebaran pengetahuan itu sampai hari akhir.
BACA JUGA: Tokoh Ilmu Fiqih juga Jago Ilmu Hadis Lho!
Ini adalah bukti kesuksesan kiprah mereka, dan keberhasilan para ahli hadis ketika mereka menurunkan obor kebenaran dari generasi ke generasi. Sehingga, hari ini kita memiliki akses yang mudah ke ribuan hadis yang diriwayatkan oleh mereka.
Sekitar setengah dari Sahih Bukhari tidak akan ada jika saja sahabat-sahabat muda ini tidak mempelajari Hadits dari Nabi Muhammad (saw) atau dari sahabat yang lebih tua. []
SUMBER: ABOUT ISLAM