SEBAGAI seorang muslim, kita mengetahui bahwa dalam amal ibadah selain membaca Al-Quran, satu amal secara keseluruhan hanya dihitung sebagai satu amal, tetapi amalan mambaca Al-Quran tidaklah demikian.
Setiap bagian dari satu amal akan dinilai sebagai satu amalan sempurna. Karena itu membaca satu huruf dihitung satu kebaikan. Bagi setiap kebaikan, Allah SWT berjanji akan memberikan sepuluh kali lipat pahala. Sebagaimana dalam Firman Allah SWT,
“Barangsiapa membawa satu amalan baik, maka untuknya (pahala) sepuluh kali lipat.” (QS Al-An’am: 160)
BACA JUGA: Ketika Alquran Hanya Sekadar Dibaca
Contoh dari setiap huruf Al-Quran dinilai satu kebaikan telah disabdakan Rasulullah SAW.
Dari Sayyidina Ibnu Mas’ud Ra, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah SWT, maka baginya satu hasanah (kebaikan). Satu hasanah itu, pahalanya sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi dan Darami)
Di sini, terdapat perselisihan, apakah yang dimaksud adalah alif lam mim di awal surat Al-Baqarah atau awal surat Al-Fiil? Jika yang dimaksud alif lam mim di awal surat Al-Baqarah, berarti hitungannya menurut jumlah huruf yang tertulis. Karena yang tertulis hanya tiga huruf, maka pahalanya tiga puluh.
Jika yang dimaksud adalah alif lam mim di awal surat Al-Fiil, berarti Alif lam mim pada surat ini sembilan huruf (dengan menghitung huruf yang dilafadzkan), sehingga menjadi sembilan puluh pahala.
Imam Baihawi Ra meriwayatkan, “Aku tidak mengatakan bahwa Bismillah itu satu hurup, tetapi ba’, sin, mim, adalah huruf-huruf yang terpisah.”
Untuk itu alangkah lebih baik jika kita mulai membiasakan diri untuk membaca Al-Quran minimal satu ayat perhari, atau satu lemba sehari, atau satu juz perhari. Karena sungguh keutamaan membaca Al-Quran itu sangat banyak. Apalagi jika kita mengajarkan nya kepada orang lain.
Dari Sayyidina Utsman Ra, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah)
BACA JUGA: Kata Siapa membaca Al Quran Bikin Habis Waktu?
Al-Quran adalah inti agama. Menjaga dan menyebarkannya berarti menegakkan agama, sehingga sangat jelas keutamaan mempelajari dan mengajarkannya, meskipun bentunya berbeda-beda. Derajat yang paling sempurna adalah mempelajari maksud dan kandungannya. Derajat yang paling rendah adalah hanya mempelajari bacaannya saja.
Diriwayatkan oleh Syaikh Sa’id bin Sulaim Ra, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang telah mempelajari Al-Quran tetapi ia menganggap bahwa orang lain yang diberi kelebihan lain (kenikmatan dunia) lebih utama darinya, berarti ia telah meremehkan nikmat Allah SWT.” []
REFERENSI: KITAB FADHAOL AMAL/KARYA: MUHAMMAD ZAKARIYYA/AL SHAFF