MANUSIA terlahir dengan potensinya masing-masing. Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Termasuk anak-anak kita yang memiliki bermacam-macam potensi yang dimilikinya. Tugas kita sebagaai orang tua hanyalah mengembangkan potensi yang mereka punya dan mengarahkannya kepada jalan Allah Swt.
Seringkali anak-anak enggan untuk mengungkapkan potensi yang mereka miliki. Dengan alasan mereka malu mengungkapkannya atau bahkan mereka belum menyadari potensi yang mereka miiki. Nah, disinilah perlu adanya motivator yang dapat mendukung anak untuk terus menggali potensi yang dimilikinya.
BACA JUGA: Potensi “Anak Nakal”
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Di antara pepohonan yang tumbuh di daerah pedalaman terdapat sebuah pohon yang dedaunannya tidak pernah gugur, dan itulah perumpamaan seorang muslim. Ceritakanlah kepadaku pohon apakah itu?”
Orang-orang menebaknya dengan beragam pohon yang tumbuh di daerah pedalaman tersebut. Abdullah bin Umar berkata, ‘Dalam hatiku terbesit pohon yang dimaksud adalah pohon kurma, tetapi aku merasa malu untuk mengungkapkannya (mengingat saat itu usiaku masih sangat muda).’ Selanjutnya, merekapun menyerah dan berkata, ‘Ceritakanlah kepada kami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?’ Lalu Rasulullah menjawab, ‘Itulah pohon kurma’,” (HR. Bukhari).
Kemudian dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa Abdullah bin Umar menceritakan hal itu kepada Umar, dan Umar berkata, ‘Sesungguhnya jika kamu mengatakan pohon kurma, hal itu lebih aku sukai daripada pohon ini dan itu.’
Hal ini merupakan motivasi dari Umar untuk anaknya agar ia mampu bersaing, dan berani berbicara meskipun di majelis orang-orang dewasa selama yang dikatakan menyangkut ilmu.
Bahakan Umar memberikan semangat sendiri kepada anak-anak untuk mengemukakan ilmu yang mereka ketahui di majelis orang dewasa.
BACA JUGA: Mengarahkan Potensi Hati
Kita ketahui bersama bahwa memberikan motivasi kepada anak merupakan hal yang penting. Dari sinilah anak akan merasa ada yang mendukung perbuatannya selama itu positif. Bahkan dari cerita tersebut kita tahu bahwa Ibnu Umar sendiri memberikan motivasi kepada anaknya untuk berbica di majelis orang dewasa. Itu artinya Umar mendukung agar anaknya menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Sumber : Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi/Karya : Syaikh Jamal Abdurrahman/Penerbit : Aqwam Jembatan Ilmu