KEWAJIBAN kita sebagai umat Muslim adalah shalat, mulai dari beranjak dewasa sampai masuk ke dalam liang lahat (meninggal dunia). Tetapi tahukah Anda, bagi laki-laki shalat secara berjamaah di masjid atau musholla merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar kecuali ada halangan yang serius. Berbeda halnya dengan perempuan yang melaksanakan sholat di rumah, justru diutamakan. Berikut ini adalah hikmah yang bisa kita petik dari melaksanakan shalat di mesjid.
1. Shalat awal waktu
Hal ini melatih kita untuk tepat waktu. Seperti halnya kita datang ke kantor atau menghadiri rapat di perusahaan pada waktu yang tepat. Kita peduli terhadap waktu untuk menyiapkan segala sesuatu agar semua pekerjaan dapat diselesaikandalam batas waktu yang telah ditetapkan
2. Shalat berjamaah
Hal ini mengajakan kita untuk mengenal beragam sikap manusia. Adakalanya kita tidak nyaman dengan perbuatan para jamaah di mesjid dan mungkin juga kita akan membuat orang lain tidak nyaman. Contohnya, membaca baccaan terlalu keras ketika shalat. Memakai pakaian yang baunya kurang sedap atau memakai parfum yang terlalu wangi akan menyebabkan orang lain tidak nyaman.
3. Taat dan patuh pada imam
Shalat berjamaah diketuai oleh seorang imam. Mendahului imam adalah berdosa. Maka kita akan senantiasa patuh pada imam. Menunggu bacaannya selesai, menunggu gerakannya selesai, dan lain-lain. Ini akan melatih diri kita untuk taat kepada pimpinan melakukan kesalahan, kita wajib menegurnya, sebagaimana kita menegur imam jika dalam shalat lupa rakaat atau salah membaca bacaan.
4. Tertib
Satu per satu gerakan badan di dalam setiap rukun shalat harus diikuti dengan tertib. Ini secara tidak langsung mendidik kita bagaimana menyelesaikan pekerjaan dalam hidup sehari-hari secara tersusun. Jika kita sedang mendapatkan banyak pekerjaan dalam waktu yang bersamaan, kita akan menyusun semua pekerjaan tersebut bedasarkan kepentingan (prioritas). Metode tertib dalam melakukan pekerjaan akan membuat kita dapat bekerja secara rapi dan teratur.
5. Tuma’ninah
Berhenti sejenak di antara pergerakan dari satu rukun ke rukun yang lain dalam shalat disebut tuma’ninah. Bisa dikatakan inilah metode “one by one” atau satu demi satu. Hal ini mendidik kita untuk tidak tergesa-gesa dalam melakukan suatu pekerjaan. Hendaknya menyiapkan pekerjaan tersebut secara satu per satu (mengikuti urutan) dan apabila telah selesai satu pekerjaan, barulah mengerjakan pekerjaan yang berikutnya.
6. Persiapan awal
Jarak antara tempat kerja atau rumah ke tempat shalat yaitu masjid atau mushala yang agak jauh mengharuskan kita berangkat lebih awal untuk menghindari keterlambatan, sehingga bisa hadir di masjid sebelum azan berkumandang. Inilah metode terbaik yang bisa kita terapkan untuk menyelesaikan pekerjaan atau proyek besar, yaitu dengan membuat persiapan awal. Hal ini bisa menghindarkan kita dari ketergesa-gesaan yang menyebabkan keterlambatan menepati waktu atau tanggal yang telah ditetapkan.
7. Belajar berkorban
Korbankan waktu istirahat. Untuk shalat di masjid, kita harus melakukan pesiapan awal dan harus pergi ke masjid, baik dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan. Kadangkala kita merasa letih karena lelah bekerja atau merasa tidak senang karena dengan asyik menonton acara kegemaran di televisi. Tetapi, karena standard shalat kita adalah di masjid, kita akan korbakan semua itu semata-mata karena Allah. Maka, akan terbinalah perasaan untuk senantiasa mendahulukan Allah dalam segala perbuatan yang akan kita lakukan sehari-hari. []
Sumber: Kaya Dunia Akhirat dengan Amalan 1 Saat/Rafizam Mohamed/PT Buku Pintar Indonesia/Kebon Jeruk /Maret 2015