Sebelum dan sesudah shalat Idul Fitri ada etika khusus yang bisa kita lakukan. Mulai dari mandi, tempat, hingga pulang dari pelaksanaan shalat Idul Fitri.
PADA satu Syawal, menandakan bahwa kita sudah tak lagi menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Yang biasa kita kenal sebagai Idul Fitri, yakni katanya kembali menjadi suci. Sebab, selama bulan Ramadhan seseorang dibersihkan melalui puasa dan aturan yang menyertainya.
Pada awal bulan Syawal ini, kita memulai hari dengan melaksanakan shalat Idul Fitri. Shalat ini dilaksanakan di pagi hari, yakni sejak matahari naik setinggi tombak hingga tergelincir ke arah barat. Nah, jika seorang muslim ingin merasa sempurna dalam melaksanakannya, maka ada etika khusus yang dapat kita lakukan. Apa sajakah itu?
BAC AJUGA: Sajikan Kacang Goreng Renyah di Hari Lebaran, Ini Resepnya
1. Mandi, menggunakan parfum dan mengenakan pakaian yang bagus. Karena Anas bin Malik RA berkata, “Rasulullah ﷺ memerintahkan kita di di dua hari raya mengenakan pakaian bagus yang kita miliki, menggunakan parfum terbaik yang kita miliki dan berkurban dengan apa saja yang paling bernilai yang kita miliki,” (Diriwayatkan Al-Hakim dan sanadnya baik).
Rasulullah ﷺ mengenakan kain burdah pada setiap hari raya (Diriwayatkan Imam Syafi’i dan sanadnya baik).
2. Makan sebelum keluar untuk shalat Idul Fitri. Karena Buraidah RA berkata, “Rasulullah ﷺ tidak berangkat pada shalat Idul Fitri hingga makan,” (Diriwayatkan At-Tirmidzi dan lain-lain. Hadis ini di-shahih-kan Ibnu Al-Qaththan).
3. Takbir pada malam hari Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari Idul Fitri takbir dikumandangkan hingga imam keluar untuk shalat dengan mereka.
4. Keluar menuju tempat shalat dari satu jalan dan pulang dari jalan lainnya, karena Rasulullah ﷺ berbuat seperti itu. Jabir bin Abdullah RA berkata, “Pada hari raya, Rasulullah ﷺ menggunakan jalan yang berbeda,” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
5. Shalat Idul Fitri dilakukan di tanah lapang, kecuali karena darurat, misalnya hujan dan lain sebagainya, maka dilaksanakan di masjid. Karena Rasulullah ﷺ selalu melaksanakan shalat Idul Fitri di tanah lapang, seperti disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim.
6. Ucapan selamat. Seorang Muslim berkata saudaranya, “Taqabbalallahu minna wa minka (semoga Allah menerima amal ibadahku dan amal ibadahmu). Karena, diriwayatkan bahwa jika sebagian para sahabat bertemu dengan sebagian yang lain, mereka berkata, “Taqabbalallahu minna wa minkum (semoga Allah menerima amal ibadahku dan amal ibadah kalian),” (Diriwayatkan Ahmad dengan sanad yang baik).
BACA JUGA: Ketika Hari Raya Idul Fitri di Hari Jumat
7. Tidak berlebih-lebihan dalam makanan, minuman dan hiburan yang diperbolehkan. Karena Anas bin Malik RA berkata, “Ketika Rasulullah ﷺ tiba di Madinah, orang-orang Madinah mempunyai dua hari di mana mereka bermain-main di kedua hari tersebut, kemudian beliau bersabda, ‘Allah Ta’ala telah mengganti dua hari kalian dengan dua hari yang lebih baik, yaitu hari Idul Fitri dan Idul Adha’,” (Diriwayatkan An-Nasa’i, Abu Daud dan Ahmad. Hadis ini shahih).
Rasulullah ﷺ bersabda kepada Abu Bakar RA yang telah membentak dua budak wanita yang masih kecil mendendangkan syair di rumah Aisyah pada hari raya, “Hai Abu Bakar, sesungguhnya setiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita,” (Diriwayatkan An-Nasa’i). []
Referensi: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim/Karya: Abu Bakr Jabir Al-Jazairi/Penerbit: Darul Falah