TURKI–Pemerintah Turki telah melakukan berbagai kesiapan untuk menggelar shalat Jumat perdana di Masjid Hagia Sophia. Mereka telah menunjuk tiga imam untuk memimpin shalat Jumat dan telah memberikan pengarahan kepada jemaah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kepala otoritas agama Turki, Ali Erbas, pada Kamis (23/7/2020) telah mengumumkan pengangkatan tiga imam yang akan memimpin shalat di masjid tersebut secara bergantian. Ketiga orang tersebut adalah Mehmet Boynukalin yang merupakan seorang profesor hukum Islam di Universitas Marmara Istanbul, dan Ferruh Mustuer dan Bunjamin Topcuoglu yang sudah menjadi imam dari dua masjid Istanbul lainnya.
BACA JUGA:Â Gelar Shalat Jumat Pertama di Hagia Sophia, Ini yang Dipersiapkan Turki
Erbas juga menyebutkan, akan ada lima muazin untuk mengumandangkan panggilan sholat di Hagia Sophia. Sebanyak dua orang telah mengisi tugas tersebut di Masjid Biru Istanbul yang terkenal.
Erbas juga memerkirakan sekitar 1.000 orang akan menghadiri shalat Jumat perdana di Hagia Sophia.
Sementara itu dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis (23/7/2020), Gubernur Istanbul Yerlikaya mengibau jemaah yang akan shalat Jumat untuk membawa “masker, sajadah, kesabaran dan menjaga jarak” sebagai langkah-langkah untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.
Dia menambahkan bahwa petugas layanan kesehatan juga akan tersedia di lokasi.
BACA JUGA:Â Turki: Mozaik Hagia Sophia saat 500 Tahun Lalu akan Tetap Dijaga
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dijadwalkan bergabung dengan ratusan jamaah untuk sholat bersama di dalam bekas katedral Bizantium yang menjadi masjid pada 1453. Sebelum pelaksanaan ibadah pertama kali, dia bersama dengan rombongan besar melakukan kunjungan mendadak untuk memeriksa persiapan akhir di struktur, termasuk pembukaan tanda di pintu masuk yang berbunyi: “Masjid Agung Hagia Sophia.”
Pihak berwenang telah menetapkan area terpisah di luar Hagia Sophia untuk pria dan wanita yang ingin bergabung dengan solat Jumat perdana ini. Beberapa jalan menuju bangunan ditutup. Pihak berwenang mengatakan sebanyak 17.000 personel keamanan akan bertugas. []
SUMBER: BBC
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â