SHALAT khusyu adalah ibadah yang sangat istimewa. Ibadah ini disampaikan secara langsung oleh Allah melalui peristiwa besar yang dialami seorang hamba yang benama Nabi Muhammad SAW dalam sebuah peristiwa yang dinamakan Isra Miraj.
Shalat adalah ibadah paling utama dalam Islam, bahkan ia adalah amal pertama yang akan ditanyakan Allah kepada seseorang dihari perhisaban nanti.
Semua sahabat tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Rasulullah SAW.
Sikap Rasulullah SAW yang tergesa-gesa itu membuat para sahabat terkejut dan diliputi rasa takut. Biasanya, bila Rasulullah SAW berjalan usai shalat menuju rumah kamar seorang istrinya, Nabi SAW berjalan pelan-pelan sambil menunduk. Namun, kali ini Rasulullah SAW berjalan dengan tergesa-gesa.
Setelah keluar dan melihat para sahabatnya itu terkejut, Rasulullah SAW pun menenangkan para sahabat.
BACA JUGA:Solusi bagi Anda yang Sulit Khusyuk dalam Shalat
Beliau memberitahukan hal ihwal yang membuatnya tergesa-gesa seraya bersabda, “Aku ingat sepotong emas dan aku tidak ingin hal itu menahanku (menggangguku dan membuyarkan konsentrasiku dalam tawajuh menghadap kepada Allah SWT) maka aku menyuruh untuk membagi-bagikannya.”
Sepenggal kisah di atas memberikan pelajaran yang sangat penting kepada kita berkaitan dengan cara membuat diri kita khusyuk ketika ber-tawajuh (menghadap) Allah. Yakni, dengan cara membebaskan diri dari semua kesibukan hati yang membuat diri kita lupa kepada Allah SWT.
Begitu penting solat ini maka Allahh SWT mewajiban seorang muslim untuk mengerjakannya, bagaimanapun kondisinya. Tidak dapat digantikan seperti halnya puasa Ramadhan, yanng dapat diganti dihari lain, untuk membayar fidyah.
Shalat yang sempurna adalah solat yang diiringi dengan hati khusyu. Shalat adalah aktiviitas jasad dan hati. Shalat khusyu merupakan dambaan setiap insan, bahkan berbagai macam cara dilakukan seseorang untuk mengggapai shalat khusyu.
Di antara mereka ada yang mematikan lampu ketika Shalat , ada yang memejamkan matanya, ada yang mengosongkan semua pikiranya, ada yang merasakkan terbangnya rohnya ketika sedang shalat bahkan untuk menggapaikan kekhusyuan mereka membuat pelatihan-pelatihan shalat khusyu.
Shalat khusyu terdiri dari dua suku kata shalat dan khusyu. Secara etimologi solat berarti doa. Secara terminologi/istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakikki.
Secara lahirlah shalat berati beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam yang denganya seorang beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah di tentukan.
1 1. Shalat khusyu: dengan secara hakiki.
“berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, yang mendatangkan takuut kepadanyya serta meuumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan keseempurnaa kekuasaannya“ atau ”menzahirkan hajat dan kkeperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau denngan kedua-duannya”.
2 2. Shalat khusyu: dalam pengertian lain solat
ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba denngan Tuhannya sebagai bentk ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang terssun dari bbebberapa perkataan dan perbuuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, serta sesuuai dengan syarat dan ruukuu yang telah ditentukan syara.
3 3. Shalat khusyu: dari beberapa pengertian
Dapat disimpulkan bahwa solat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diiakhiri dengan salaam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan dengan syara dan mempunyai muatan penyerahan diri (lahir dan batin) kepada Allah dalam rangka ibadahh dan memohhon ridhanya. Sedangkan khusyu adalah patuh pada kebenaran.
4 4. Shalat khusyu: Menurut Syeikh Ala’udin Ali bin Muhammad bin Ibrahim Al-Baghdadi
Mengatakan khusyu dalam shalat adalah merenungkan segala yang diucapkannya, baik berupa bacaan Alquran maupun dzikir.
Dengan cara inilah solat yang kita lakukan setiap hari akan menjadi khusyu serta memberikan implikasi yang positif pada kehidupan seorang hamba. Yakni mencegah manusia dari perbuatan buruk dan kemungkaran. Allahh SWT berfirman.
ان الصلاة تنهئ عن الفحشاءوالمنك (45)
Sesungguuhhnya shalat itu dapat mencegah dari perbuatan yang buruuk dan mungkar. (QS, Al-Ankabut:45)
https://www.youtube.com/watch?v=nCe-wMcATNg&t=4s
Melihat arti pentingnya khusyu dalam solat, Syekh Ali Ahmad aj-Jurjawi berkata bahwa ketika seorang hamba telah mampu melaksanakan solat dengann khusyu berati ia telah sampai pada tingkat keimanan yang sempuurna.
Sebagaimana disebutkan dalam kitab karangan beliau, bahwa “Sesungguhnya khusyu dan mennghadirkan hati dalam solat, serta tenangnya anggota (melaksanakan sesuai syarat dan rukunnya) merupakan iman yang sempurna.”
BACA JUGA:Wudhu Zahir dan Batin agar Shalat Khusyu’
Dalil anjuran shalat khusyu
“Jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu, Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. Yaitu orang orang yang meyakini, bahhwa mereka akan menemi Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadanya.”(Al-Baqarah: 45-46).
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyu dalam sembahyangnya.” (QS, Al-Mukminun: 1-2).
“Peiiharalah semua solatmu, dan peliharalah solat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.”(QS, Al-Baqarah: 238). []
Oleh: Ilham Hambali | SUMBER: REPUBLIKA