Shalat sunnah shubuh termasuk shalat sunnah yang ringan. Jumlah rakaat dalam setiap pelaksanaannya dua. Dengan dibarengi surat tertentu dalam setiap rakaatnya.
PELAKSANAAN ibadah setiap harinya terasa akan kurang jika hanya melaksanakan shalat wajib saja. Maka dari itu, Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk menambah pahala melalui shalat sunnah. Shalat inilah yang melengkapi kekurangan kita dalam shalat wajib.
BACA JUGA:
Banyak jenis shalat sunnah yang dapat kita kerjakan. Salah satunya ialah shalat sunnah shubuh. Mendengar dari katanya, sudah barang tentu, shalat ini dikerjakan di waktu shubuh. Yakni, antara terbitnya fajar hingga waktu shubuh.
Nah, dalam pelaksanaan shalat shubuh ini, terdapat sifat-sifat tertentu. Apakah itu?
Shalat sunnah shubuh ialah dua rakaat ringan. Pada rakaat pertama setelah Al Fatihah seorang Muslim membaca surat Al-Kafirun. Dan pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah ia membaca surat Al-Ikhlas dengan suara pelan.
Jika seseorang hanya membaca surat Al-Fatihah saja maka sah. Mengapa? Sebab, Aisyah RA berkata, “Rasulullah ﷺ terbiasa mengerjakan dua rakaat sebelum shalat shubuh. Beliau mengerjakannya dengan ringan, hingga aku ragu apakah beliau membaca surat Al-Fatihah atau tidak?” (Diriwayatkan Malik).
BACA JUGA: Lomba Lari dengan Istri, Apakah Sunnah?
Di hadis lain, Aisyah RA berkata, “Pada dua rakaat sebelum shalat hubuh, Rasulullah ﷺ membaca surat Qul yaa ayyuhal kaafiruun, dan qul huwallahu ahad, serta beliau membacanya dengan pelan-pelan,” (Diriwayatkan Muslim). []
Referensi: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim/Karya: Abu Bakr Jabir Al-Jazairi/Penerbit: Darul Falah