PERBEDAAN jumlah rakaat Tarawih (11 atau 23 rakaat) adalah hal yang sudah lama menjadi perbincangan di kalangan umat Islam. Berikut penjelasannya:
1. Tarawih 11 Rakaat
Berdasarkan hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ tidak pernah shalat malam lebih dari 11 rakaat, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan. (HR. Bukhari & Muslim).
Rinciannya: 8 rakaat Tarawih + 3 rakaat Witir.
Biasanya dilakukan dengan rakaat yang lebih panjang bacaannya dan lebih khusyuk.
BACA JUGA: Apakah Wajib Melaksanakan Shalat Tarawih Setiap Malam Ramadhan?
2. Tarawih 23 Rakaat
Di zaman Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, umat Islam shalat Tarawih 20 rakaat + 3 rakaat Witir.
Ini didasarkan pada riwayat bahwa para sahabat di Madinah melaksanakan shalat Tarawih dengan 20 rakaat.
Banyak ulama Mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi’i yang mengikuti pendapat ini karena melihatnya sebagai sunnah yang dilakukan oleh para sahabat.
BACA JUGA: Shalat Tarawih, Lebih Baik di Masjid atau di Rumah?
Kesimpulan
Kedua pendapat ini memiliki dasar yang kuat, sehingga tidak perlu dipertentangkan. Yang lebih penting adalah konsistensi dan kekhusyukan dalam ibadah. Jika mampu dengan 11 rakaat, silakan. Jika ingin 23 rakaat seperti di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, juga tidak masalah.
Yang utama dalam Tarawih adalah menghidupkan malam Ramadan dengan ibadah. []