CELAKA, pasti tidak ada satupun diantara kita yang ingin mengalaminya. Namun, ternyata ada orang-orang yang tetap teguh menunaikan ibadah shalatnya, meski bahaya tengah mengancam.
Sebuah kisah dari Imam Adz Dzahabi dalam kitabnya Siyar A’lam Nubala’ menceritakan sebuah kisah seorang muslim yang terhindar dari terkaman seekor singa ketika ia sedang melaksanakan shalat.
Ketika itu, ada sekelompok orang yang sedang melakukan safar tiba di sebuah lembah yang dikelilingi hutan belantara. Mereka beristirahat dan bermalam disana.
Saat mereka sedang beristirahat, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan datangannya seekor singa. Semua yang berada di lembah tersebut panik dan ketakutan. Mereka pun berusaha menyelamatkan diri masing-masing dengan memanjat pohon dan berlari.
Namun, diantara mereka yang panikan itu ada satu orang yang tetap tenang. Ia sedang shalat dan tetap melanjutkan shalatnya. Tidak menghiraukan bahaya yang mengancan dan keberadaan singa itu. Teman-temannya yang telah menyelamatkan diri kemudian memerhatikan sahabatnya yang tengah menunaikan shalat tersebut dengan penuh perasaan khawatir. Singa itu lalu mendekati orang yang tengah melakukan shalat.
Matanya menyorot tajam. Satu langkah, dua langkah. Anehnya, Singa tersebut tidak langsung menerkamnya. Ia hanya sekadar berjalan mengelilingi orang yang sedang shalat itu. Setelah ia pergi meninggalkannya begitu saja.
Orang-orang yang menyaksikan dari kejauhan akhirnya bernafas lega. Setelah memastikan singa itu pergi dan tidak ada tanda-tanda ia akan kembali lagi. Akhirnya, mereka pun turun dari pohon dan menghampiri orang yang sedang shalat.
Mereka berkata “Engkau gila!, mengapa engkau tidak ikut menyelamatkan diri bersama kami? Hampir saja singa itu memakanmu”.
“Seperti kalian lihat, aku tadi sedang shalat. Demi Allah, aku merasa malu bahwa aku sedang berdiri menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, tapi aku malah takut kepada hal lainnya.” Jawabnya dengan tenang.
“Aku malu bahwa aku berdiri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tapi aku malah takut kepada salah satu makhlukNya,” tambahnya lagi.
Masya Allah… demikian tinggi tingkat khusyu’ shalat orang ini. Ia tetap berada dalam shalatnya, meski singa datang mendekatinya.Bagaimana dengan kita? Jangankan Singa, nyamuk saja terkadang membuat kita tidak khusyu ketika shalat. Nyamuk yang menggigit kita saat saat sedang shalat, membuat kita lebih konsentrasi pada sakit gigitannya daripada tenggelam dalam ayat-ayat yang kita baca.
Sebaiknya, kita lebih banyak beristighfar karena pada saat shalat, kita sering kali mengingat hal lain. Misalnya, kita sedang membaca Al Qur’an, tetapi pikiran kita terkadang melayang ke sana kemari. Tubuh kita menghadap kiblat, tetapi jiwa kita berada di tempat yang lain. Lisan kita melafal doa, tetapi hati kita tidak menghayati doa-doa itu.
Allah SWT memfirmankan celakalah orang-orang yang lalai dari shalatnya. “Wailul lil mushalliin, alladziina hum ‘an shalaatihim saahuun”. Kemudian ada sebagian mufassir menjelaskan bahwa “an shalatihin saahuun” adalah orang-orang yang meninggalkan shalat.Mereka itulah orang-orang yang celaka.Namun, sebagian yang lainnya menjelaskan bahwa “an shalatihim saahuun” adalah mereka yang lalai dalam shalatnya. Mengerjakan shalat, tetapi waktunya ditunda-tunda. Termasuk juga mengerjakan shalat, tetapi hati dan jiwanya tidak ikut shalat.
Dari kisah diatas, kita dapat merenungkan tingkat ke khusyukan shalat kita agar tidak sekadar fisik yang menghadap kiblat dan lisan yang mengucap doa, tetapi hatinya lalai entah ke mana. Na’udzubillah. []
Sumber: Kisahikmah.