PAGI itu keluarga Achmad akan berangkat ke malang, naik pesawat terbang, mereka berempat, ayah, istri dan dua anaknya (Hasan dan Husein). Hasan kelas 5 SD, sedang Husein kelas 2 SD.
Pesawat bergerak naik seperti biasa aman-aman saja, tiada kendala apapun. Dalam perjalananpun tiada hal yang dapat membuat hati was-was.
Tapi ketika pesawat akan sampai di tujuan, ingin mendarat, bandara tidak kellihatan, karena tertutup awan tebal, pramugari sudah memberikan aba-aba pada penumpang dengan kata-kata yang masih diingat oleh Achmad ”Kita adalah milik Tuhan dan akan kembali kepada-Nya.”
BACA JUGA: Tahu yang Remuk
Seluruh penumpang kapal panik dan tegang, begitu pun dengan Achmad, mulutnya terus berzikir karena mereka semua takut akan terjadi sesuatu dengan pesawat.
Pesawat akhirnya memutar kembali mencari posisi aman untuk turun.
Ketika pesawat menukik lagi untuk turun, badan pesawat bergoyang hebat, sehingga barang-barang yang ada di atas berjatuhan. Sungguh peristiwa yang sangat menegangkan, karena mereka semua sudah menyangka bahwa pesawat akan mengalami kecelakaan.
Ketika dalam keadaan yang sangat takut dan menegangkan, Hasan dan Husein berteriak-teriak membaca Sholawat dan puji-pujian kepada Rasulullah ﷺ.
Entah mengapa pesawat seperti ada yang menuntun menembus awan lalu terlihatlah bandara. Pesawat dengan tenang mendarat.
Setelah pesawat mendarat dan semua penumpang akan turun, pilot keluar dari tempatnya mencari dan menanyakan, “Siapa tadi yang membaca sholawat?”
BACA JUGA: ‘MasyaAllah, Dokter yang Ibu Maksud Itu Saya!
Hasan dan Husein tunjuk tangan “Saya pak!”
Langsung pilot menghampirinya dan menyalaminya serta mengucapkan terima kasih, pilot itu berkata ,“Tanpa kamu saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pesawat ini.
“Rupanya si pilot seorang muslim, jadi ia tahu bacaan sholawat. []
SUMBER: LAUTAN CINTA PENUH BERKAH