DUBAI—Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali menyampaikan kesannya saat berada di Jakarta beberapa waktu lalu, bersamaan dengan masa-masa pendaftaran calon-calon yang akan bertarung di pilkada serentak di tanah air tahun ini.
“Sungguh banyak hal yang saya pelajari, yang boleh jadi selama ini sering saya dengar. Tapi kali ini hal-hal itu nampak di hadapan mata, bahkan serasa saya sendiri yang mengalaminya,” ujarnya kepada Islampos.com, melalui keterangan persnya Rabu (17/1)
Menurutnya, manuver-manuver politik yang begitu dahsyat, bahkan tidak jarang menengangkan bagi para bakal calon dan para pendukungnya. Manuver-manuver itu tidak lepas dari “keuangan yang maha kuat” dan himpitan kepentingan, langsung ataupun tidak.
“Langsung berarti dengan memenangkan kandidat tertentu ada pihak-pihak yang secara langsung meraup keuntungan, khususnya meraup keuntungan materi,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, bahkan ada yang bertujuan dengan memenangkan kandidat tertentu merasa kepentingannya akan terlindungi, apakah itu posisi selanjutnya atau boleh jadi dari kemungkinan terbongkarnya kejahatan-kejahatan yang melibatkan dirinya.
“Bahkan benar tidaknya, proses pencalonan ini kerap kali melibatkan “penyanderaan” pada tingkatan tertentu. Artinya jika tidak meloloskan kandidat tertentu maka ada “kasus” apakah itu benaran atau boleh jadi dalam bentuk “rekayasa” yang akan dimainkan untuk mencelakakang pihak-pihak yang menentukan rekomendasi sang calon,” pungkasnya. []
Reporter: Rhio