Oleh : Syeikh Muhammad al Ghazali
Guru Besar Da’wah Pemikiran Islam di Era Moderna
KITA berdo’a kepada Allah swt. di setiap shalat agar Allah menunjukkan kita kepada jalan yang lurus (shiratal mustaqim). Shiratal mustaqim bukanlah jalan khayalan yang muncul dari hawa nafsu secara personal ataupun komunal, akan tetapi dia adalah realita yang tergambarkan dari sudut ilmiyah yaitu; Al-Qur’an Karim, dan dari sudut amaliyah (perbuatan) yaitu; Rasulullah yang menerima wahyu dan menyampaikannya, kemudian membimbing umat manusia menuju kesempurnaan aqidah dan syari’ah.
Dan sejarah manusia menjadi bukti yang kuat dan sangat jelas bahwa konvoi Islam selalu melalui jalan ini di setiap zaman, dan menjadi model hidup di seluruh dunia dalam pembentukan karakter masyarakat dan negara.
Ya, masa salaf pertama kali (masa para sahabat) merupakan masa di mana hamba-hamba Allah memiliki pengetahuan untuk menuju shiratal mustaqim tersebut dan berpegang teguh dengannya, kemudian terpancarlah cahaya ketakwaan dan budi pekerti yang menjadi jalan bagi mereka di setiap langkahnya.
Dan mereka sangat kompeten tentan ilmu shiratal mustaqim, sehingga dapat menerangi hidupnya dengan keadilan dan rahmat, menahan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan, dan menolak terhadap kejadian-kejadian sebelum Islam sebagaimana terjadi pada pemerintahan Fir’aun, kekaisaran dan kerajaan-kerajaan lainnya. Sebagaimana mereka menolak syirik dan radikalisme ketika sebelum Islam.
Sesungguhnya shiratal mustaqim tidak cukup sekedar duduk bersimpuhnya seorang hamba untuk beribadah kepada Allah saja, akan tetapi itu adalah perjuangan menyeluruh untuk membangun nilai kemanusiaan sebagai bentuk ibadah kepada Allah juga, berjalan di seluruh penjuru dunia sesuai dengan petunjuk Allah swt dan saling menolong dalam suka dan duka sampai tidak ada yang terzalimi, atau tersakiti, atau ada yang dirampas haknya. []
Diterjemahkan oleh Dedih Mulyadi/islampos