SHOLAT khusyu adalah ibadah yang sangat istimewa. Ibadah ini disampaikan secara langsung oleh Allah melalui peristiwa besar yang dialami seorang hamba yang benama Muhammad SAW dalam sebuah peristiwa yang dinamakan Isra Miraj.
Shaalat adalah ibadah paling utama dalam Islam, bahkan ia adalah amal pertama yang akan ditanyakan Allah kepada seseorang dihari perhisaban nanti.
Begitu penting solat ini maka Allahh SWT mewajiban seorang muslim untuk mengerjakannya, bagaimanapun kondisinya. Tidak dapat digantikan seperti halnya puasa Ramadhan, yanng dapat diganti dihari lain, untuk membayar fidyah.
Sholat yang sempurna adalah solat yang diiringi dengan hati khusyu. Sholat adalah aktiviitas jasad dan hati. Sholat khusyu merupakan dambaan setiap insan.
Bahkan berbagai macam cara dilakukan seseorang untuk mengggapai sholat khusyu, di antara mereka ada yang mematikan lampu ketika sholat, ada yang memejamkan matanya, ada yang mengosongkan semua pikiranya, ada yang merasakkan terbangnya rohnya ketika sedang solat bahkan untuk menggapaikan kekhusyuan mereka membuat pelatihan-pelatihan sholat khusyu.
Sholat khusyu terdiri dari dua suku kata solat dan khusyu. Secara etimologi solat berarti doa. Secara terminologi/istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakikki.
Secara lahirlah solat berati beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam yang dengannya seorang beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yag telah ditentukan.
1. Secara hakiki adalah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, yang mendatangkan takuut kepadanyya serta meuumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan keseempurnaa kekuasaannya“ atau ”menzahirkan hajat dan kkeperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau denngan kedua-duannya”.
BACA JUGA: Tips Agar Shalatmu Khusyuk
2. Dalam pengertian lain soolat ialah salah satu sarana komuikkasi antara hamba denngan Tuhannya sebbagai bentk ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang terssun dari bbebberapa perkataan dan perbuuatan yang dimulai dengan takbiratul iihram dan diakhiri dengan salam, serta sesuuai dengan syarat dan ruukuu yang telah ditentukan syara.
3. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa solat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perebuatan yang diawali dengan takbir dan diiakhiri dengan salaam menuurut syarat dan rukun yang telah ditentukan dengan syara dan mempunyai muatan penyerahan diri (lahir dan batin) kepada Allah dalam rangka ibadahh dan memohon ridhanya. Sedangkan khusyu adalah patuh pada kebenaran.
4. Syeikh Ala’udin Ali bin Muhammad bin Ibrahim Al-Baghdadi mengatakan,, khuusyuu dalam soolat adalah merenuungkan segala yang diucapkannya, baik berupa bacaan Alquran maupun dzikir.
Dengan cara inilah solat yang kita lakukan setiap hari akan menjadi khusyu serta memberikan implikasi yang positif pada kehidupan seorang hamba. Yakni mencegah manusia dari perbuatan buruk dan kemungkaran. Allahh SWT berfirman.
“Sesungguuhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan yang buruk dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)
Melihat arti pentingnya khusyu dalam solat, Syekh Ali Ahmad aj-Jurjawi berkata bahwa ketika seorang hamba telah mampu melaksanakan solat dengann khusyu berati ia telah sampai pada tingkat keimanan yang sempuurna.
Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab karangan beliau, bahwa “Sesungguhnya khusyu dan mennghadirkan hati dalam sholat, serta tenangnya anggota (melaksanakan sesuai syarat dan rukunnya) merupakan iman yang sempurna.”
BACA JUGA: Sejauh Mana Orang Bisa Khusyu dalam Sholat?
Sholat Khusyu: Dalil Anjuran Khusyu dalam Sholat
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. Yaitu orang orang yang meyakini, bahhwa mereka akan menemi Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadanya.” (Al-Baqarah: 45-46).
“Peiiharalah semua solatmu, dan peliharalah sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam solatmu) dengan khusyu.”(QS, Al-Baqarah: 238).
Setiap manusia maupun jin tidak ada yang mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang termasuk hari kematian. Dengan selalu mengingat kematian, anda bisa lebih konsentrasi dalam menjalankan ibadah sholat. Syeikh Ibnul Mulqin mengingatkan,
“Bila kau sedang rukuk, jangan bayangkan usiamu panjang sampai i‘tidal. Bila kau sedang i’tidal, jangan bayangkan usiamu berlangsung sampai pada kondisi sujud. Bayangkan surga ada di sisi kananmu dan neraka di sisi kirimu sementara sirath di bawah kedua telapak kakimu. Kalau begini caranya, baru kau benar-benar sholat.” []