SATU-satunya sinetron televisi yang cukup tuntas saya ikuti cuma Si Doel Anak Sekolahan. Waktu pertama kali tayang dulu di tahun 1992, saya malah ga pernah nonton. Di rumah ga ada televisi. Saya baru bisa menontonnya lewat re-run yang disiarkan lagi oleh RCTI beberapa waktu kemudian.
27 tahun. Waktu yang ga sebentar. Dipotong oleh Rano Karno yang jadi wagub dan gubernur beberapa waktu, tapi Si Doel Anak Sekolahan bener mengintimidasi masyarakat Indonesia; terutama kisah cinta segitiga yang ga tuntas-tuntas, Rano memang memutuskan Si Doel lama memilih antara Jaenab atau Sarah, karena kalau pilihan jatuh, selesailah sudah semuanya.
Tapi yang menarik, sebenarnya bukan itu. Ada banyak hal yang buat saya pribadi sangat kagum pada SSi Doel Anak Sekolahan ini.
BACA JUGA:Â Pelajaran-pelajaran Penting dari Satu Scene ‘Si Doel Anak Sekolahan’
Saat akan membikin Si Doel Anak Sekolahan, Rano saat itu lagi berada di bawah. Film nasional tengah ambruk digilas oleh kehadiran teve swasta. Piala Citra yang didapat oleh Rano lewat “Taksi” seolah memang puncak dari karirnya sendiri di dunia sinematografi.
Di tengah kebingungan itu, Rano jual mobil dan rumah untuk biaya Si Doel Anak Sekolahan season 1. Para pemainnya nyaris ga dibayar dulu, dengan perjanjian setelah ada stasiun teve swasta yang minat, baru akad dibereskan. Rano keliling ke 5 teve. Ditolak semua. Terakhir RCTI. Modalnya: 6 episode Si Doel Anak Sekolahan.
RCTI terima. Tapi dengan syarat, ditayangkan sehabis Isya pas bulan Ramadhan. Rano okelah. Daripada ga ada yang mau deal. Saat itu, sebagian orang pada ngomongin Rano, “Lu kenapa mau terima tayang pas orang-orang pada Tarawih? Ga ada yang nonton!” Rano pasrah.
Malam itu, terjadilah satu malam yang tak akan bisa dilupakan oleh dunia pertelevisian nasional Indonesia sampai kini: rating TVR Si Doel Anak Sekolahan mencapai di atas 50%, gilak itu, ga ada rating acara sampe segitu tingginya (ga tau dengan Ikatan Cinta). RCTI langsung kontak Rano, ngontrak Si Doel Anak Sekolahan untuk 6 Season ke depan.
Rano berusaha keras Si Doel Anak Sekolahan ini deket sama kehidupan sehari-hari. Dia menolak iklan sponsor es krim yang mau mejeng di warung Mak Nyak. Menurut Rano, ga real kalo dia nyimpen kulkas es krim di warung seperti itu. Ini adalah idealis dari seorang aktor yang memang besar; ga silap sama tawaran rupiah.
BACA JUGA:Â Â Rina Gunawan, dari Si Doel Anak Sekolahan, AMKM hingga Perjalanannya Kenakan Hijab
Sekarang oleh MNC, Si Doel Anak Sekolahan dipotong-potong jadi footage-footage kecil berdurasi 3 atau 5 menit di YouTube untuk menyiasati iklan yang banyak, dan penontonnya teteb banyak pula.
Saya ga tau detil cerita Si Doel Anak Sekolahan gimana. Season 1, yang cuma 6 episode itu, epik banget. Kalau kamu pengen tau gimana sebuah sinetron yang jujur dan penuh ibrah soal kehidupan, tontonlah Si Doel Anak Sekolahan. Ada banyak orang, hidup dalam Si Doel. Bisa jadi kamu salah satunya.
Oh ya, saya bukan Doel. Karena saya ga pernah bingung nentuin siapa pendamping hidup saya. []