MELIHAT anak yang gemuk memang suatu hal yang menggemaskan. Rasa-rasanya kita selalu ingin mencubit pipinya. Banyak orang tua yang berusaha membuat agar si buah hatinya tumbuh dengan gemuk bahkan sampai memberi vitamin penambah nafsu makan. Namun, tahukah Anda bahwa tubuh gemuk si kecil itu berdampak sangat berbahaya untuknya di saat kecil maupun di masa yang akan datang?
Dalam masa pertumbuhan, si kecil membutuhkan asupan gizi yang cukup serta porsi yang seimbang. Sehingga, anak bisa tumbuh sehat dengan berat badan dan tinggi badan yang ideal. Bukan dengan memberinya banyak makanan sehingga si kecil mudah sekali berbadan gemuk. Atau dengan memberi mereka makanan sarat kalori saja. Seperti aneka fast food semisal ayam goreng a la Amerika (fried chicken) yang mayoritas digemari anak-anak.
Perlu diketahui, balita yang gemuk berisiko mengidap penyakit jantung dan stroke di masa yang akan datang. Serangan jantung dan stroke ini diakibatkan oleh gejala asterosklerosis yang merupakan proses penumpukan plak kolesterol yang diendapkan pada dinding-dinding pembuluh darah arteri.
Akibatnya, dinding arteri mengeras dan menyempit. Keadaan seperti ini menyebabkan darah tidak dapat mengalir ke organ penting seperti jantung (serangan jantung) dan otak (stroke). Obesitas pada anak pun dapat menyebabkan diabetes melitus ketika sudah dewasa. Para ahli memperkirakan hampir 80 % penderita diabetes mempunyai riwayat obesitas pada masa anak-anak. Obesitas pada anak yang berlanjut sampai dewasa adalah faktor penyebab terjadinya penyakit jantung koroner, kolestitis, batu empedu, stoke dan lainnya.
Berat badan berlebih (obesitas) pada anak tidak hanya diakibatkan oleh kelebihan porsi makan. Tapi, hal tersebut juga diakibatkan oleh kurangnya latihan fisik atau jarangnya anak beraktivitas lincah seperti olah raga. Hal lain yang menyebabkan anak obesitas adalah faktor keturunan Apabila di dalam satu keluarga kedua orangtuanya tidak ada yang obes, maka kemungkinan anak-anaknya obesitas hanya kira-kira 7%. Namun, apabila salah satu orangtua obesitas, kemungkinan anaknya obes 70-80%. Selain itu, obesitas pada anak juga dapat terjadi karena gangguan hormonal.
Tidak semua anak yang bertubuh gemuk itu menderita obesitas. Tapi ada juga yang memang tubuh gemuk karena sehat. Lantas, bagaimanakah ciri-ciri anak gemuk yang obesitas? Ciri-ciri anak yang obesitas yaitu hidung dan mulut si kecil terlihat relatif kecil dan mereka mempunyai dagu dengan lipatan ganda. Pada anak laki-laki, dapat dilihat bahwa payudaranya seperti payudara yang sudah tumbuh dan penisnya seolah terpendam dalam jaringan lemak sehingga terlihat sangat kecil.
Lalu, bagaimanakah bila si buah hati terlanjur obesitas? Perlu diingat, orang tua dilarang mengurangi sejumlah makanan anak secara sembarangan, karena dikhawatirkan akan terjadi kesalahan yang fatal. Orang tua juga dilarang memberikan sembarangan obat agar nafsu makan si anak berkurang. Karena, obat hanya akan memberikan efek yang merugikan. Lebih baik, orang tua banyak berkonsultasi dengan dokter anak, kemudian ajaklah si kecil berolahraga seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan olahraga lain yang tentunya disenangi anak. []
Sumber: Klinik sehat/ kesehatan ibu dan anak