PADA zaman itu tersohorlah kawanan perampok yang dipimpin oleh Abdurrahman Fazar. Mereka merampok Unta dan tak segan untuk membunuh pengembalanya bilamana berani melawan.
Sementara itu, jauh sekali di dalam hutan. Didapatilah seorang pemburu terkenal bernama Salamah bin Akwa. Larinya amat cepat melebihi seekor kuda. Dan memanah merupakan ahlinya.
Kala itu dia berjalan-jalan di tengah hutan. Abdurrahman Fazar tak sengaja tertangkap oleh dua bola matanya yang mana tengah melakukan aksi merampoknya. Dengan sigap ia mempersiapkan busur. Mencoba mengarahkan padanya. Acap kali hampir terlihat, ia berusaha sembunyi di balik pepohonan.
BACA JUGA: Ketika Sahabat Mendengar Suara Azan, Persendian Gemetar dan Mata Menangis
Manakala Abdurrahman mengetahui yang mengejarnya adalah anak kecil. Ia pun menantangnya, “Siapa kau?”
Salamah menjawab, “Aku adalah Ibnu Akwa.”
Lantas kemudian bersumpah atas nama Allah bahwa mereka tak akan bisa menangkapnya, sebaliknya ia mampu. Hal itu dilakukannya bukan sembarang kata, dimaksudkan agar mengulur waktu untuk siapa tahu ada orang datang menolongnya. Dan benar saja, datanglah Arkham menolongnya.
Sebagian riwayat menuliskan bahwa sebelum itu Salamah menganjurkan agar Arkham tidak menyerang duluan. Namun, dengan lantang Arkham berkata, “Biarlah aku mati syahid.”
BACA JUGA: Ketika Nabi Mengumpulkan Sahabat yang Bercerai-Berai, ‘Wahai Hamba-hamba Allah!”
Tak lama setelah itu, datanglah bala bantuan. Sehingga perampok itu telak dibuat mundur dan meninggalkan barang-barangnya. Inilah buah dari kesabaran dan keikhlasan yang mana beroleh kemenangan. []
Sumber: 30 Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak Muslim/Anam dan Rahimsyah/Mitra Ummat