Oleh: Yovie Kyu
yoviekyu@gmail.com
WAJAH Ranvi (bukan nama sebenarnya), seorang pelajar SMP, tiba-tiba mendadak pucat. Bukan karena tidak enak badan atau ngerasa kelaparan, tapi doi jadi begitu gara-gara kejatuhan cicak di rumahnya. What’s a big deal?
Doi jadi pucet pasi kayak gitu gara-gara doi terpengaruh mitos di daerahnya. Orang-orang bilang kalo seseorang kejatuhan cicak, maka dia bakalan terkena sial atau bakalan dapat kabar yang menyedihkan.
Di daerah lain, ada juga yang merasa akan mendapatkan sial jika dilewati kucing hitam dan juga burung gagak. Hmm… bener gak sih hewan-hewan tersebut bisa menyebabkan kesialan? Percayakah kamu dengan kesialan gara-gara hal tertentu lainnya?
Hati-hati loh friends memercayai hal-hal yang demikian, karena bisa jadi kita terjerumus pada dosa besar yang tidak terampuni, yaitu dosa syirik.
Merasa sial karena sesuatu hal seperti contoh tadi termasuk ke dalam tathayyur/thiyaarah. Istilah tathayyur sendiri digunakan karena dulu orang-orang Arab jahiliyyah menentukan peruntungan dan kesialan (ramalan) mereka dengan menggunakan burung, yang bahasa Arabnya thayr. Mereka menganggap, jika burung yang dilepaskan kemudian terbang ke arah kanan, maka orang yang melepaskan burung tersebut akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, jika terbang ke kiri, ia akan mendapatkan kesialan.
Contoh tathayyur lainnya bisa dikaitkan dengan angka atau hari. Misalkan kepercayaan orang-orang yang menganggap tanggal atau hari-hari tertentu memiliki kesialan yang harus dihindari. Oleh karena itu mereka tidak berani untuk beraktifitas dan meninggalkan rumahnya. Termasuk hal-hal yang dikaitkan dengan binatang-binatang yang bisa menyebabkan sial.
Nah hal-hal tadi masuk ke dalam kategori syirik, karena orang-orang yang percaya dengan hal-hal tersebut tidak memiliki rasa tawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka lebih memilih bergantung (percaya) dengan hal-hal yang sebenarnya di luar logika.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jika di dalam hati kita masih tersimpan perasaan takut tertimpa kesialan karena suatu hal, maka perbanyaklah berdoa sebagai bentuk tawakal kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan membaca:
“Allahumma laa khayra illa khayruka, wa laa thayraa illa thayruka, wa laa ilaaha ghayruka.” Artinya: “Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali Engkau,” (HR. Ahmad).
Wallahu a’lam bishawab. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.