BEBERAPA ulama berbeda pendapat tentang siapakah sebenarnya bapak moyang jin. Dari beberapa nash Alquran yang menyangkut masalah jin, tidak satu pun yang menyebutkan nama tertentu yang dapat disebut sebagai bapak moyang jin.
Sebagian ulama yang mendalami alam jin menyebutkan bahwa bapak moyang jin adalah iblis dan ada juga yang berpendapat bahwa bapak moyang mereka adalah al-Jan. ulama yang menyatakan bahwa bapak moyang jin adalah iblis, berpatokan pada nash Alquran yang menyatakan,
“…Dia (iblis) adalah dari golongan jin…” (QS. al-Kahfi : 50)
BACA JUGA: Iblis Lebih Pintar Daripada Kita
Sesuai dengan kaidah tata bahasa Arab, kata kaana dalam ayat itu berarti “dia adalah satu-satunya” dan kata jinni dalam nash tersebut menunjukkan bahwa jin yang berada bersama-sama malaikat pada saat itu berjumlah hanya satu. Jin itulah yang membangkang dan tidak bersedia sujud kepada Adam as.
karena itu, Allah menyebutnya dengan sebutan “iblis” yang berarti makhluk yang putus asa atau putus harapan. Karena dia adalah satu-satunya jin yang ada ketika Adam diciptakan, beberapa ulama berpendapat bahwa iblis adalah bapak moyang jin dan juga menjadi bapak moyang setan.
Adapun ulama yang berpendapat bahwa nenek moyang jin adalah al-Jan, mereka berkeyakinan bahwa nenek moyang jin berjumlah tidak hanya satu, tetapi lebih dari satu atau banyak. Penciptaan jin adalah seperti penciptaan malaikat dan tidak seperti penciptaan manusia.
BACA JUGA: Jin yang Menjadi Juru Dakwah
Nash yang mengisyaratkan bahwa jumlah nenek moyang jin itu banyak adalah:
“Dan kami menciptakan al-Jan sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. al-Hijr : 27)
“Dan dia menciptakan al-Jan dari nyala api.” (QS. ar-Rahman: 15)
Al-Jan dalam ayat itu berarti jin yang diciptakan Allah pada permulaan penciptaannya berjumlah tidak hanya satu, tetapi banyak. []
REFERENSI: Kesaksian Raja Jin/ Abu Aqia/ Senayan Abadi Publishing