Â
PELAKU penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Brenton Tarrant, bekerja sebagai pelatih pribadi di Big River Gym di kota Grafton utara New South Wales, demikian diungkapkan ABC.
Manajer gym, Tracey Grey mengonfirmasi pria yang merekam serangan dan melakukan streaming online itu adalah Tarrant.
Menurut Grey, Brenton bekerja di gym-nya setelah lulus sekolah pada tahun 2009 hingga 2011. Setelah itu, Brenton disebutkan sering berpergian keluar negeri.
BACA JUGA:Â Â Pelaku Penembakan Masjid di Selandia Baru Beraksi Sambil Live Streaming di Facebook
“Dia adalah pelatih pribadi yang sangat berdedikasi,” kata Gray. “Dia bekerja pada kami yang menawarkan pelatihan gratis kepada anak-anak, dan dia sangat bersemangat tentang itu.”
Gray mengatakan Tarrant waktu itu tidak terlihat sebagai seseorang yang memiliki minat pada senjata api. “Saya pikir sesuatu pasti telah berubah dalam dirinya selama tahun-tahun ketika ia menghabiskan waktu ke luar negeri,” katanya.
Tarrant mengatakan dia bekerja dalam waktu singkat sebelum menghasilkan uang dari Bitconnect, mata uang kripto seperti Bitcoin, kemudian menggunakan uang itu untuk membiayai perjalanannya.
Tarrant diketahui telah mengunjungi Eropa, Asia Tenggara dan Asia Timur.
Ia juga pergi ke Korea Utara, di mana ia difoto Bersama kelompok wisata yang mengunjungi Monumen Besar Samjiyon.
Tarrant menggambarkan dirinya sebagai “orang kulit putih biasa, dari keluarga biasa” yang lahir di Australia dan menjadi “kelas pekerja, keluarga berpenghasilan rendah”.
Gray mengatakan ayah Tarrant yang bernama Rodney meninggal karena beberapa jenis penyakit yang berhubungan dengan asbes ketika Tarrant sedang menyelesaikan sekolah menengah. Sebuah obituari untuk Rodney Tarrant di surat kabar lokal Daily Examiner pada Agustus 2010 mengatakan dia meninggal karena kanker pada usia 49 tahun pada April 2010.
Tarrant diyakini masih memiliki saudara perempuan dan ibu yang masih hidup.
BACA JUGA:Â Mengaku Tidak Menyesal, Ini Alasan Brenton Tarrant Tembaki Jamaah di Masjid Selandia Baru
Tarrant mewarisi minat ayahnya dalam kebugaran fisik.
“Dia sangat baik, sangat berdedikasi terhadap latihannya,” kata Gray. “Dia banyak berlatih, dan beberapa orang bisa mengatakannya secara berlebihan, dia bersemangat tentang kesehatan dan kebugaran dan membuat perubahan itu di ruang pribadinya.”
“Sejujurnya saya tidak percaya bahwa seseorang yang saya selalu berurusan dengannya sehari-hari akan mampu melakukan sesuatu yang ekstrem ini,” katanya. []
SUMBER: ABC.NET.AU