RAJA Abrahah adalah seorang gubernur atau penguasa yang terkenal dalam sejarah Yaman pada masa Kekaisaran Aksum (kerajaan Kristen yang berpusat di Abyssinia, wilayah yang kini adalah Ethiopia dan Eritrea).
Dia memerintah wilayah Yaman sebagai wakil dari Kekaisaran Aksum sekitar abad ke-6 Masehi.
Abrahah dikenal karena ambisinya untuk menyebarkan kekuasaan dan pengaruhnya, termasuk mendirikan katedral besar di San’a (ibukota Yaman saat itu) untuk menarik perhatian dunia Arab.
BACA JUGA: Abrahah pada Abdul Muthalib: Ternyata Engkau hanya Mengurusi Unta-untamu!
Abrahah terutama diingat dalam tradisi Islam melalui peristiwa Tahun Gajah (Ām al-Fīl), yang disebutkan dalam surah Al-Fil dalam Al-Qur’an. Menurut kisah ini, Abrahah memimpin pasukan besar, termasuk gajah, dalam upaya untuk menghancurkan Ka’bah di Mekkah.
Tujuannya diduga adalah untuk mengalihkan perhatian Arab dari Ka’bah ke katedralnya di Yaman sebagai pusat ziarah. Namun, rencana ini gagal karena Allah mengirimkan pasukan burung yang disebut Ababil, yang menghujani pasukan Abrahah dengan batu-batu kecil dari tanah liat yang membinasakan mereka.
Dalam konteks sejarah, peristiwa ini sering dikaitkan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai Tahun Gajah. Sementara detail kisahnya memiliki variasi dalam tradisi agama dan sejarah, Abrahah dikenang sebagai tokoh penting dalam narasi tersebut.
Kematian Abrahah
Setelah kegagalan misinya untuk menghancurkan Ka’bah, Raja Abrahah dilaporkan mengalami penyakit parah. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa tubuhnya membusuk dan ia meninggal dalam perjalanan kembali ke Yaman. Kematian ini sering dianggap sebagai hukuman Ilahi atas kesombongan dan niatnya untuk menghancurkan rumah suci Allah.
BACA JUGA: Kesamaan Sejarah Nabi Ismail dan Ayah Rasulullah ﷺ
Makna dalam Sejarah
Peristiwa ini terjadi pada tahun yang sama dengan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ, yang dikenal sebagai “Tahun Gajah” (570 M). Kejadian ini memiliki makna besar dalam sejarah Islam, sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah yang melindungi Ka’bah dari serangan. []