KISAH Ashabul Kahfi sudah diterangkan dalam Al-Qur’an. Menurut riwayat, kisah ini menceritakan tentang sekelompok pemuda beriman yang bersembunyi di sebuah gua dari kejaran tentara raja kafir. Kisah Ashabul Kahfi terjadi di suatu tempat yang dinamakan Gunung Pion (Mount of Pion).
Di gunung ini terletak sebuah gua yang diberi nama “Gua 7 Pertapa,” (The Cave of the Seven Sleepers) yang terletak di Efesus, Turki. Kisah tersebut terjadi sekira 1400 tahun yang lalu, yaitu ketika pemereintahan Raja Decius dari Roma, sekira 249 – 251 masehi.
Peristiwa ini diyakini berakhir selama 300 tahun, dan telah menjadi ‘ejekan’ masyarakat terutama bagi penganut Islam dan Kristen karena 7 pemuda beriman tidur selama 3 abad. Mereka bangun ketika pemerintahan Maharaja Theodosius II yang beragama Nasrani.
Setelah itu, gua itu dibangun menjadi Gereja Nasrani oleh para pengikut raja. Padahal ketujuh pemuda itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Adapun nama ketujuh pemuda itu di antaranya: Tamlikha, Maksalmina, Martunus, Bainunus atau Nainunus, Sarbunus, Dzunuanus, Kasyfitatanunus.
Dan bersama seekor anjing bernama Qitmir yang mengikuti mereka. Ketujuh pemuda ini beriman kepada Allah di tengah kekufuran kaum dan bangsa mereka. Keimanan mereka dinyatakan dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (QS. al-Kahfi: 13). []
Sumber: Misteri Ya’juj dan Ma’juj/Moh. Nadzri Kamsin/Hijjaz