Oleh: Muchamad Rizka Irawan
BISA jadi rezeki kita bukan karena usaha kita.
Bisa jadi orang tua yang selalu bangun tahajud dan tulus mendoakan kita, menjadikan Allah mencukupkan rezeki kita.
Padahal kita sendiri tidak pernah bangun tahajud untuk sungguh-sungguh meminta kepadaNya!
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan,” (QS. Ghafir: 60).
Bisa jadi istri yang selalu bersilaturahim ke sanak kerabat dan tetangga menjadikan Allah melapangkan rezeki kita.
Padahal kita sendiri selalu sok sibuk dan jarang bersilaturahim!
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia bersilaturahim,” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Bisa jadi anak yang tidak punya dosalah yang menyebabkan datangnya rezeki kepada kita, sedangkan kita hanya ikut makan dari rezeki yang ditetapkan Allah untuk anak-anak kita!
لاَ يَزِيْدُ فِى الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ وَلاَ يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلاَّ الدُّعَاءُ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ
“Tidak dapat menambah usia kecuali kebaikan. Tidak bisa menolak ketentuan (takdir) kecuali doa. Sesungguhnya seorang manusia kerap terhalang dari rezeki disebabkan dosa yang dilakukannya,” (HR. Ibnu Majah, shahih).
Karena itu, para lelaki, para suami, para ayah, haram untuk sombong, terlebih dalam hal rezeki, gaji, penghasilan, atau apapun namanya.
Karena bisa jadi itu bukan hasil usahanya, tapi hasil ketaatan orang-orang di sekitarnya.
Wallahu ta’ala a’lam. []