WANITA itu memiliki perangai utama. Sangat sedikit pada masanya dapat menyamai keutamaan dia. Dia adalah wanita terpelajar dan cerdas, menekuni bidang terapi tubuh.
Dia masuk Islam sebelum hijrah. Saat masa jahiliyah, dia biasa meruqyah orang lain. Kala dirinya berhijrah ke Madinah, dijumpainya Nabi saw. sembari berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya ini biasa meruqyah dengan ruqyah jahiliyah. Saya ingin menunjukkannya kepadamu.”
Nabi Shalallhu’alaihi Wasallam bersabda, “Perlihatkanlah itu.” Wanita itu menunjukkannya kepada beliau. Dia memperagakan ruqyah untuk mengatasi sengatan semut, yakni luka yang keluar dari pinggul dan bagian tubuh lainnya.
BACA JUGA: Beda Islam pada Nabi Muhammad dan Nabi Sebelumnya
Nabi Shalallhu’alaihi Wasallam bersabda, “Ruqyahlah dengan itu dan ajarilah Hafsah untuk melakukannya.
Karena hal tersebut, peran penting di lapangan pengajaran dan pengobatan berada dalam genggamannya. Sehingga Rasulullah pun membuatkan rumah khusus baginya di Madinah sebagai penghargaan atas aktivitas sosialnya. Dengan anaknya yang bernama Sulaiman, dia menetap di sana. Dan di sana pula-lah para istri juga anak perempuan banyak belajar darinya, terkhusus ilmu terapi kedokteran.
Dia adalah seorang sahabat wanita terkemuka, asy-Syifa’ binti Abdullah al-Qurasyi al-‘Adawi. Ibunya, Fathimah binti Wahb bin Umar al-Makhzumiyyah. Dikatatakan oleh sebagian ahli sejarah, nama aslinya ialah Laila. Namun, lebih terkenal dengan gelar asy-Syifa’ (obat penyembuh). Asy-Syifa’ meriwayatkan hadits dari Nabi saw., dan banyak orang sesudahnya meriwayatkan hadits darinya.
BACA JUGA: Apa Agama Nabi Muhammad sebelum Mendapat Wahyu?
Pada tahun kedua puluh hijriah, di masa kekhalifahan Umar bin Khathtab ra. Sang Rabbi menjemputnya untuk kembali pulang, pulang pada hakikat yang sebenarnya. []
Referensi: Ali bin Nayif asy-Syuhud. 2013. Keistimewaan 26 Muslimah Pilihan. Surakarta: AR RIJAL.
REDAKTUR: NIDA NUR F.