“Jika saya adalah pemimpin bangsa Arab, saya takkan pernah sudi berunding dengan Israel. Ini lazim dan sudah semestinya. Bukankah Israel telah mengambil tanah mereka? Kita ini berada di Israel, tapi dua ribu tahun lalu, bagi mereka tanah ini apa artinya? Memang, ada gerakan-gerakan anti Yahudi seperti Nazi dan Auschwitz, tapi apa salahnya bangsa Arab kepada kita?” BEN GURION, Perdana Menteri Israel pertama, namanya kini disematkan pada bandara Internasional Israel di Tel Aviv.
TERLAHIR dengan nama David Grüen pada 16 Oktober 1886, David Ben-Gurion adalah arsitek terbentuknya negara Israel, dan Perdana Menteri Israel pertama. Ketika negara Israel secara resmi dinyatakan berdiri pada 1948, David Ben-Gurion menjadi orang pertama yang menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Israel.
BACA JUGA: Golda Meir di Hari Pembakaran Al-Aqsa
Ben-Gurion memimpin pemerintahan sementara Israel selama Perang Arab-Israel 1948, dan menyatukan berbagai milisi Yahudi ke dalam Angkatan Pertahanan Israel (IDF).
Setelah perang, Ben-Gurion menjabat sebagai Perdana Menteri Israel. Sebagai Perdana Menteri, ia membantu membangun lembaga-lembaga negara, memimpin berbagai proyek nasional, juga mengawasi penyerapan sejumlah besar orang Yahudi dari seluruh dunia.
Pada tahun 1953, ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Di bawah kepemimpinannya, Israel menanggapi serangan gerilya Arab secara agresif, dan pada 1956 menyerbu Mesir bersama dengan pasukan Inggris dan Prancis setelah Mesir menasionalisasi Terusan Suez.
BACA JUGA: Kissinger, Raja Faisal, dan Keinginan Shalat 2 Rakaat di Al Aqsa
Ia mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 1963, dan pensiun dari kehidupan politik pada tahun 1970. Setelah itu ia pindah ke Sde Boker, sebuah wilayah di gurun Negev, dan tinggal di sana sampai kematiannya.
Ben-Gurion meninggal pada 1 Desember 1973, dan dimakamkan di gurun Negev. Majalah TIME memasukkan namanya sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh di abad ke-20. []