TIDAK ada seorang pun yang tahu pasti kapankah penduduk pertama di tanah Palestina. Pun tidak ditemukan adanya petunjuk ataupun bukti yang menentukan waktu tertentu, meski diperkirakan sejarah penduduk pertama Palestina sudah ada sejak lebih dari seratus abad silam.
Peninggalan-peninggalan yang ditemukan baru-baru ini berasal dari abad ke-XIV sebelum Masehi milik sejumlah kabilah benama Nathufi, nisbat kepada lembah Nathuf yang terletak di barat Quds. Mereka memiliki jejak-jejak peninggalan yang menunjukkan keberadaan mereka. Hanya saja tidak ada yang tahu siapakah mereka ini atau dari manakah mereka datang.
BACA JUGA: Mahmud Zehar: Palestina Hadapi Bencana Penjajahan Sejak 1948
Hanya saja jejak-jejak mereka merupakan jejak-jejak pertama yang mengisyaratkan pendudukan pertama di tanah Palestina. Juga menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang pertama yang meletakkan batu pertama perkembangan manusia baik secara materi maupun pemikiran dan mereka adalah peradaban pertama yang menekuni pertanian.
Di abad 80 sebelum Masehi, peninggalan-peninggalan sejarah pertama menunjukkan keberadaan bangunan-bangunan peradaban yang saat ini disebut Aria. Karena itulah sejumlah peneliti menganggap peradaban ini sebagai kota paling kuno di dunia.
Peninggalan-peninggalan yang ada tidak menunjukkan kota ini sebagai sebuah kota secara utuh, tapi hanya mengisyaratkan awal-awal pendudukan manusia di bidang rumah dan bangunan, karena sebelum itu manusia hidup nomaden; berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari tanah subur dan air.
Hanya saja kehidupan dalam arti kependudukan sudah dimuiai sejak dulu kala, dan peninggalan-peninggalan sejarah pertama kependudukan manusia ditemukan di Aria. Namun Iagi-lagi tidak diketahui siapakah yang menghuni rumah-rumah dan bangunan-bangunan ini, atau asal mula penduduknya dan dari mana mereka berasal.
Kan’an
Peninggalan-peninggalan sejarah pertama yang diketahui di Palestina adalah miiik sekelompok kaum bernama Kan’an, dan sekelompok kaum Iain bernama Amori. Kedua suku bangsa ini adalah kabliah-kabilah yang bermigrasi dari belahan utara semenanjung Arab, dan menetap di negeri-negeri Syam, tepatnya di Palestina. lni valid dan jelas dalam sejarah Palestina, dan disepakati seluruh ahli sejarah timur maupun barat.
Dengan demikian, sejarah pertama kota berasal dari penduduk pertama Palestina. Mereka berasal dari Arab Kan’an dan Amori. Yahudi sama sekali tidak ada dalam sejarah ini. Sebutan pertama Yahudi baru ada jauh beberapa abad setelahnya.
Yebus
Banyak kabilah-kabilah Arab yang bermigrasi dari semenanjung Arab ke kawasan utara. KabiIah-kabilah ini menyebar ke berbagai negeri Syam dan kawasan pendatang lrak. Sebagian di antara mereka pindah negeri-negeri Mesir, di antaranya orang-orang Kan’an.
BACA JUGA: Peringatan Nakba Ke-72, Populasi Palestina Naik 9 Kali Lipat
Mereka sebelumnya menempati kawasan-kawasan tanah datar PaIestina. Di antaranya juga orang-orang Yebus. Mereka ini menetap di kawasan Quds sebelum kota ini dibangun. Sejumlah kaum lainnya terpecah dan menempati kawasan-kawasan pegunungan. Mereka ini disebut Fenesia dan Amori. Seperti itulah tanah Palestina terbagi di antara kabilah-kabilah tersebut. Buku-buku sejarah menyebut nama kabilah-kabilah ini sesuai pembagian wilayah penempatan negeri-negeri Palestina berdasarkan peninggalan dan bukti-bukti sejarah.
Karena itulah, tanah Palestina disebut para ilmuwan peninggalan sejarah sebagai tanah Kan’an dinisbatkan kepada orang-orang Kan’an. Nama ini secara jelas disebutkan dalam kitab-kitab samawi, di antara kitab Taurat dan Injil. Yahudi sama sekali tidak disebut dalam buku-buku sejarah ataupun kitab-kitab samawi dalam rentang waktu ini. Penduduk pertama Palestina adalah kabilah-kabilah yang bermigrasi dari semenanjung Arab. []
SUMBER: KISAHISLAM | REFERENSI: Ensiklopedi Palestina (Pembahasan Lengkap Seputar Sejarah Palestina Sejak Sebelum Islam Hingga Abad Modern). Dr. Thariq As Suwaidan. Penerbit Zamzam