SIFAT mustahil Allah SWT merupakan salah satu bentuk ketaatan terhadap kebesaran Allah SWT. Hal tersebut pun sudah tercantum dengan jelas pada rukun iman, yakni rukun iman yang pertama.
Allah SWT merupakan zat yang Maha Sempurna dan tiada Tuhan selain Allah SWT. Allah SWT memiliki sifat wajib yang hanya Allah SWT yang memilikinya. Karena itu, Allah SWT tidak mungkin baginya untuk memiliki sifat-sifat mustahil.
Terdapat 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu Anda ketahui dan seluruh umat Muslim, simaklah berikut 20 sifat Mustahil Allah SWT:
Sifat Mustahil Allah SWT: Adam
Adam berarti tiada atau tidak ada. Sifat ini berkebalikan dari sifat wujud Allah SWT. Semua yang ada di bumi merupakan ciptaannya, yang berarti mustahil jika Allah SWT tidak ada.
Hal tersebut dijelaskan dalam Q.S An-Nahl yang berbunyi:
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ بِالۡحَـقِّؕ تَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Maha Tinggi Allah SWT dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. An-Nahl: 3)
Sifat Mustahil Allah SWT: Hudus
Hudus artinya baru dan berkebalikan dari sifat Qidam (yang terdahulu). Allah SWT sudah ada sebelum makhluk hidup diciptakan.
Sifat mustahil ini tercantum dalam firman seperti berikut:
هُوَ الۡاَوَّلُ وَالۡاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالۡبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
“Dialah yang Awal, yang Akhir, yang Zahir dan yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Hadid: 3)
Sifat Mustahil Allah SWT: Fana
Fana dapat diartikan binasa, rusak, dan tidak kekal. Sebab itu, mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat fana.
Allah SWT bersifat kekal dan abadi, tidak ada permulaan, apalagi akhir.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah SWT terkait kekekalannya berikut ini:
وَّيَبۡقٰى وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو الۡجَلٰلِ وَالۡاِكۡرَامِ
“Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.” (QS. Ar-Rahman: 27)
BACA JUGA: 2 Watak yang Mustahil Dimiliki Seorang Mukmin: Dusta dan Khianat
Sifat Mustahil Allah SWT: Mumassalatu lilhawadis
Mumassalatu lilhawadis artinya Allah SWT serupa dengan makhluk.
Hal tersebut merupakan mustahil bagi Allah SWT yang serupa dengan makhluk ciptaan-Nya.
Allah SWT berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, dan perbuatannya. Allah SWT menciptakan segalanya, tidak ada yang bisa menandinginya, dan tidak sesuatu pun yang menyerupai Allah SWT.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT seperti berikut.
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4)
Sifat Mustahil Allah SWT: Muhtajun ligairihi
Allah SWT adalah zat yang dapat berdiri sendiri tanpa membutuhkan bantuan dari siapa pun dan Dialah Yang Maha Segala.
Sebab itu, mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat muhtajun ligairihi, yang berarti membutuhkan bantuan orang lain. Allah SWT-lah yang berkuasa atas semua hal di dunia dan Dia Maha Berdiri Sendiri.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT seperti berikut.
وَمَنۡ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفۡسِهٖؕ اِنَّ اللّٰهَ لَـغَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ
“Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Al-Ankabut: 6)
Sifat Mustahil Allah SWT: Ta’addud
Ta’addud artinya terbilang. Mustahil bagi Allah SWT bersifat ta’addud karena Allah SWT tidak terbilang atau berjumlah lebih dari satu.
Allah SWT Maha Esa atau tunggal. Tidak bersekutu, beranak, dan diperanakkan.
Dengan keesaan-Nya, Allah SWT tidak membutuhkan pertolongan apa pun dan dari siapa pun. Dia satu-satunya yang patut disembah.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam ayat Al-quran berikut ini.
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ. ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Katakanlah: ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah SWT adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.'” (Q.S. Al-Ikhlas:1-4)
Sifat Mustahil Allah SWT: Ajzun
Ajzun yang berarti lemah. Allah SWT itu Maha Berkuasa dan mustahil baginya memiliki sifat lemah, walaupun hanya secuil.
Alam semesta berserta isinya tidak akan ada jika Allah SWT lemah. Dia tidak lemah dan mampu melakukan apa pun, sekalipun di luar akal sehat manusia.
Hal tersebut tercantum dalam ayat Al-quran sebagai berikut.
يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Al-Baqarah: 20)
Sifat Mustahil Allah SWT: Karahah
Mustahil bagi Allah SWT bersifat karahah, yang berarti terpaksa.
Allah SWT memiliki sifat iradat atau berkehendak. Artinya, Dia dapat melakukan apa pun sesuai dengan kehendaknya sendiri dan tanpa merasa terpaksa. Sebab itu, apabila Allah SWT telah berkehendak, tidak akan ada yang bisa mencegahnya, bahkan menghindarinya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut.
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (Q.S. Hud: 107)
Sifat Mustahil Allah SWT: Jahlun
Allah SWT tidak bodoh. Hal tersebut mustahil jika Allah SWT memiliki sifat jahlun (bodoh). Allah SWT Maha Mengetahui, baik yang tampak, maupun tidak. Hanya Dia-lah penguasa ilmu atas segala sesuatu yang ada di bumi dan seluruh alam semesta. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun makhluk yang dapat bersembunyi dari-Nya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut.
اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ
“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hujurat: 18)
Sifat Mustahil Allah SWT: Mautun
Allah SWT mustahil bersifat mautun, yang berarti mati. Allah SWT tidak mati dan tidak akan pernah mati.
Allah SWT hidup dan akan selalu hidup karena bersifat kekal dan abadi. Karena itu, tidak mungkin baginya memiliki sifat mautun.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini.
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
“Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang Tidak Mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Al-Furqan: 58)
Sifat Mustahil Allah SWT: Summun
Allah SWT ialah Maha Mendengar dan mustahil baginya berfiat summun atau tuli.
Semua yang ada di bumi dan alam semesta tidak ada yang luput dari pendengaran-Nya. Allah SWT tidak mungkin tidak mendengar. Justru, Allah SWT akan selalu mendengar.
Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah sebagai berikut:
ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ
“Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 127)
Sifat Mustahil Allah SWT: Umyun
Umyun berarti buta, sementara Allah SWT bersifat besar.
Selain Maha Mendengar, Allah SWT juga Maha Melihat. Sebab itu, mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat buta atau tidak melihat. Tidak ada sesuatu apa pun yang luput dari penglihatan-Nya karena Allah SWT melihat semua yang tampak, bahkan tidak tampak bagi manusia.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut.
اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ
Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hujurat: 18)
Sifat Mustahil Allah SWT: Bakamun
Tidak mungkin bagi Allah SWT memiliki sifat bakamun atau bisu karena apabila Allah SWT bisu, Dia tidak mungkin menurunkan wahyu kepada para nabi.
Allah SWT ialah zat yang mampu berbicara dan berkata dengan sempurna tanpa bantuan apa pun dan oleh siapa pun. Oleh sebab itu, sangat mustahil jika Allah bersifat bakamun.
Seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT seperti berikut:
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah SWT telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (Q.S. An-Nisa: 164)
Sifat Mustahil Allah SWT: Kaunuhu ‘ajizan
Allah SWT Maha Berkuasa. Artinya, mustahil Allah SWT bersifat lemah akrena segala sesuatu yang terjadi merupakan atas kekuasaan-Nya dan kehendak-Nya di dunia ini.
Sifat mustahil Allah SWT ini tertulis dalam Al-quran yang berbunyi sebagai berikut.
يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Al-Baqarah: 20)
Sifat Mustahil Allah SWT: Kaunuhu karihan
Mustahil Allah SWT bersifat terpaksa. Allah SWT dapat melakukan apa pun sesuai dengan kehendak-Nya.
Segala ciptaan-Nya dan semua yang terjadi merupakan atas kehendak-Nya sendiri, sehingga sangat tidak mungkin Allah SWT memiliki sifat kaunuhu karihan.
Sifat mustahilnya tersebut telah tertulis dalam firman Allah SWT sebagai berikut.
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (Q.S. Hud: 107)
Sifat Mustahil Allah SWT: Kaunuhu jahilan
Allah SWT Maha Mengetahui dan tidak ada yang tidak diketahui-Nya. Tandanya, Allah SWT tidak bodoh dan mustahil Allah SWT bersifat kaunuhu jahilan. Tidak ada satu pun yang dapat membodohi Allah SWT sedikit pun.
Seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ ٱللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِى ٱلْكَلَٰلَةِ ۚ إِنِ ٱمْرُؤٌا۟ هَلَكَ لَيْسَ لَهُۥ وَلَدٌ وَلَهُۥٓ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ ۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ إِن لَّمْ يَكُن لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَإِن كَانَتَا ٱثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا ٱلثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ ۚ وَإِن كَانُوٓا۟ إِخْوَةً رِّجَالًا وَنِسَآءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ ٱلْأُنثَيَيْنِ ۗ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ أَن تَضِلُّوا۟ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۢ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: ‘Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.'” (Q.S. An-Nisa: 176)
Sifat Mustahil Allah SWT: Kaunuhu mayitan
Kaunuhu mayitan berarti mati. Mustahil Allah SWT memiliki sifat kaunuhu mayitan karena Allah SWT tidak mati dan tidak akan pernah mati.
Bahkan, Allah SWT juga tidak pernah tidur, tidak pernah lupa, dan tidak pernah merasa lelah.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut.
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
“Dan bertawakallah kepada Allah SWT yang hidup (kekal) Yang Tidak Mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Al-Furqan: 58)
BACA JUGA: Menjadi Guru Ahli Surga dengan Meneladani Sifat Rasulullah
Sifat Mustahil Allah SWT: Ashamma
Allah SWT memiliki pendengaran yang tidak terbatas. Bahkan, Allah SWT dapat mendengar apa yang makhluk katakan dalam hati. Sekecil apa pun suara, Allah SWT mampu mendengarnya.
Oleh karenanya, mustahil bagi Allah SWT bersifat ashamma yang berarti Maha Tuli, sebab Allah SWT justru Maha Mendengar. Hal tersebut tercantum dalam ayat Al-quran berikut ini.
آ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah SWT, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 256)
Sifat Mustahil Allah SWT: Kaunuhu ama
Sifat mustahil Allah SWT selanjutnya ialah kaunuhu ama.
Kaunuhu ama berarti dalam keadaan buta. Mustahil Allah SWT bersifat buta karena Allah SWT Maha Melihat segala sesuatu, baik yang terlihat oleh mata manusia, maupun tidak.
Semua yang kita sembunyikan secara rapat-rapat pun, Allah SWT dapat mengetahuinya karenantidak ada sesuatu pun yang samar bagi-nya.
Mustahil sifat Allah SWT ini telah tertulis dalam firman Allah SWT sebagai berikut.
إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Sesungguhnya Allah SWT mengetahui apa yang gaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hujurat: 18)
Sifat Mustahil Allah SWT: Kaunuhu abkama
Dengan adanya firman dan Al-quran yang menjadi pedoman sekaligus pegangan hidup manusia, itu membuktikan bahwa Allah SWT tidak bisu.
Sebab itu, mustahil Allah SWT memiliki sifat kaunuhu abkama atau tidak bisa berbicara.
Sifat mustahil itu tertulis dalam Al-quran dalam surat Q.S. An-Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut.
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah SWT telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (Q.S. An-Nisa: 164) []
SUMBER: KUMPARAN