Oleh: Yudistrira Adi Maulana
Owner Bekam Ruqyah Center Purwakarta
TUKANG tenung bangsa Caledonia dan tukang sihir mereka banyak mempunyai keyakinan-keyakinan syirik dan kufur yang meyakini pengaruh bintang-bintang dan meteor bagi kehidupan manusia. Tak heran banyak urusan kepadanya diantaranya meyakini bahwasanya muncul planet Yupiter dimalam purnama adalah pertanda gembira bagi wanita hamil dengan kelahiran anak laki-laki. Muncul planet Mercurius adalah pertanda bertambahnya transaksi perdagangan dan perbaikan situasi ekonomi negara, semakin pesatnya ilmu pengetahuan, budaya orang-orang yang menekuninya. Muncul planet saturnus adalah menunjukkan akan terjadinya perselisihan rumah tangga dan merajalelanya kriminalitas dengan cara-cara rahasia.
Adapun muncul planet Mars, maka lengsernya raja-raja dan kewafatannya, merebak kelaparan dan penyakit atau meletusnya perang. Munculnya planet venus adalah pertanda larisnya bursa pernikahan khusus bagi perawan.
Tukang-tukang sihir Caledonia menyadarkan kepercayaan praktek-praktek sihirnya ini kepada gerakan planet, dan waktunya, datangnya, menjauhnya, dan semua tersangkut paut dengannya yang demikian karena keyakinan kentalnya terhadap pengaruh planet ini bagi kehidupan anak Adam.
Semua kekufuran dan kesesatan inilah yang dijadikan setan-setan manusia dan jin sebagai perangkap untuk menyesatkan hamba-hambaNya.
Para peneliti bekas bangsa-bangsa kuno berhasil telah mengungkapkan banyak peninggalan yang tertinggal di kota Babilonia, menunjukkan tulisan-tulisan serta prasasti yang ditinggalkan oleh bangsa Babilonia dan Asyuria. Demikian relief-relief dengan huruf paku yang menyingkap bahwasanya ilmu sihir mempunyai andil terbesar bagi tulisan-tulisan dan prasasti ini.
BACA JUGA: Sihir Pemisah, Apakah Ada dan Bagaimana Melawannya?
Mereka para peneliti menunjukkan dengan bekas peninggalan tersebut, kecemasan dari jin dan setan adalah fenomena asasi dalam theologi bangsa bangsa Babilonia dan Asyuria, yang kehidupannya identik dengan sihir.
Kota “Ur” adalah sentral kuno civility bangsa Samuria adalah lokasi besar dan seni sihir dan karangan-karangan Samuria kuno banyak mengangkat topik-topik sihir serta mantra, jimat, pellet.
Raja Asyur Baanepal misalnya, raja Asyuria sejak tahun 668-629 SM telah mendokumentasikan untuk kita dalam museumnya Nash-nash religious dan sihir. Dokumen ini telah dikumpulkan dari lokasi-lokasi dari sembahan yang berlainan yang tersebar di kota kuno, mayoritasnya tertulis dalam bahasa Samuria.
Para peneliti telah membagi karya-karya dan dokumentasi sihir bangsa Babilonia kedalam manuskrip pokok:
Pertama. Dokumen-dokumen astrologi, isinya berisikan keterangan bahwasanya planet-planet adalah dewa-dewa yang mempengaruhi kehidupan manusia, perbuatan dan nasib kembalinya.
Kedua. Prasati tentang cara-cara yang digunakan menenung dan mencari berita ghaib.
Ketiga. Mantra dan jampi yang digunakan untuk membentengi kejahatan sihir hitam (Black Magic) dan mengusir roh yang merasuki badan yang menyebabkan orang yang terkena menjadi sakit dan terancam bahaya. Artinya berkeyakinan yang ada pada, sebab terjadi penyakit secara umum kembali kepada setan-setan dan roh jahat untuk menyembuhkan seseorang dari penyakitnya harus mengusir dari badan.
Bangsa Babilonia berkeyakinan, bahwasanya roh-roh jahat adalah biang keladinya bencana yang melanda dunia dari masa ke masa seperti gempa, gunung meletus, angin topan, dan banjir besar dari yang demikian adalah keharusan menggunakan mantra-mantra untuk mencegah gentayangan roh ini dengan aturan-aturan yang alam semesta berjalan sesuai aturan ini. Mantra tertulis sedemikian rapi dalam prasasti yang beraneka macam yang masing-masing mempunyai pengaruh tertentu bagi salah satu dimensi.
Bangsa Babilonia menjadikan darah burung setelah disembelih sebagai tumbal dalam praktek sihirnya inilah yang melatarbelakangi mereka amat antusias memperhatikan masalah ini, dan memberikan makanan special untuknya dan selamanya tak mau menyantapnya. Sudahkan dan sekarang ini telah melihat, bagaimana sihir telah menjerumuskan bangsa tersebut kedalam kesesatan dan kejahatan yang meratakan mereka.
Di antara kisah aneh tentang sihir dan darah burung ini: adalah kejadian disaat tentara raja mereka Faalameyeus berhadapan dengan tentara Qortojiyyin dengan komandan Hanibal. Raja Faalameyeus memerintahkan dedengkot tukang sihirnya untuk menyembelih seekor burung.
Dan mempraktekan sihir manjur yang dipastikan menjamin kehancuran musuh-musuhnya.
Tatkala tukang sihir menyembelih burung yang dimaksud dan memberi makan sebelum disembelih agar sihir merauk kedalam nya dan sang burung tak mau makan, lalu sang tukang sihir memperhitungkannya bahwasannyayang demikian adalah bukti kehancuran panglimanya.
Tukang sihir kembali menasehati raja agar tidak melakukan penyerangan di waktu itu juga kepada musuh-musuhnya. Raja hanya tertawa terkekeh-kekeh dari omongan tukang sihir lantas beliau bertanya apa yang dikerjakan jika burung tak mau makan hari ini besok, lusa dsb. Tukang sihir menjawab : “ raja harus menunggu..”
Raja Faalamaneyeus tak menghiraukan nasehat si tukang sihir bahkan tersenyum sinis dan tetap memerintahkannya untuk menyembelih burung segera dan mempraktekan sihir seketika, tukang sihir menolak dan akan di bunuh seketika itu pula.
Raja segera memerintahkan tentaranya menyerang kaum Qortojiyyin, terjadilah peperangan disekitar danau Tasemin dan terbunuhlah disana raja tersebut dan l5 jendral-jendralnya.
BACA JUGA: Bagaimana Hukum Sihir dan Anjing untuk Menjaga Harta?
Tidak anda lihat betapa dangkalnya akal orang-orang yang mempercayai bahwa burung ,mengetahui hal yang ghaib dan mencipta hukumnya semisal kebohongan dan kata-kata yang tak berguna semacam ini.
Imam Al-Jasehasehaos menyebutkan, bahwa kesesatan, menyebabkan kepada tujuh bintang tidaklah sebatas bangsa Babilonia tetapi telah meluas di territorial Iraq, Syam, Mesir, Romawi, hinga hari-hari Bayorasep yang orang arab menamakan Adhohak ( hari Bagelan). Cerita bahwa Afreden dari bangsa Denbawend meminta pasukan tentara untuk negrinya, maka ditulislah surat kepada semua orang yang mentaatinya..(kisqah ini amat panjang yang tak bisa di tulis, yang klimaks ini justru menghilangkan kerajaannya sendiri ).
Ibnu Katsir mengatakan bahwasannya orang-orang yang memakmurkan kota Damaskus berkeyakinan mistik dan sihir semacam ini mereka dalam penyembahannya selalu menghadap kutub utara dan planet tujuh dengan berbagai cara dan mantra-mantra karena pada masing-masing pintu gerbang tujuh kota Damaskus kuno di atasnya terdapat rumah berhala (Haikal) setiap planet dan masing-masing mereka buatkan hari dan mereka persembahkan sesajian. []