SETELAH Abu Bakar wafat, Umar tampil memegang kendali kekuasaan lalu menjadi Amirul Mukminin. Pada masanya, kaum muslimin hidup di bawah naungan keadilan dan kasih sayang.
Mereka meraih kemenangan demi kemenangan. Hari-hari berlalu hingga pada akhirnya Umar terbunuh sebagai syahid, tepat seperti yang disampaikan Ash-Shadiqul Amin.
BACA JUGA: Ketegaran Hati Aisyah saat Diterpa Ujian
Pada detik-detik terakhir kehidupan Al-Faruq, ia berkata kepada anaknya, “Abdullah bin Umar! Pergilah untuk menemui Aisyah Ummul Mukminin, katakan padanya, ‘Umar mengucapkan salam padamu! Jangan kau sebut Amirul Mukminin, karena hari ini aku bukan lagi pemimpin bagi kaum mukminin, dan katakan kepadanya, ‘Umar bin Al-Khattab meminta izin untuk dikubur bersama kedua sahabatnya.”
Abdullah bin Umar bergegas, lalu mengucapkan salam dan meminta izin. Saat masuk, rupanya Aisyah tengah duduk menangis. Abdullah bin Umar berkata, “Umar bin Al-Khattab mengucapkan salam kepadamu dan meminta izin untuk dimakamkan bersama kedua sahabatnya.”
BACA JUGA: Mengapa Aisyah Tidak Menikah Lagi setelah Nabi Wafat?
“Sebenarnya aku menginginkan itu untuk diriku. Namun pada hari ini, aku akan mendahulukan Umar daripada diriku sendiri,” tutur Aisyah
Sungguh sikap mengalah di luar batas hayalan. Ia lebih mementingkan orang lain untuk mendapatkan hal paling berharga yang ia dambakan. Semoga Allah meridhai. []
Sumber: Sirah Nabawiyah Perjalanan Hidup Rasul yang Agung/ Penulis: Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri/ Penerbit: Darul Haq/ November,2016