TELAH kita ketahui bahwasanya di alam akhirat kelak kita akan menempati dua pilihan, yakni surga dan neraka. Kita akan mengetahui di mana kita ditempatkan sesuai dengan amalan kita selama hidup di dunia.
Jika lebih banyak pada kebaikan sudah barang tentu kita akan masuk ke dalam surga, tempat terindah sepanjang masa. Namun sebaliknya, jika lebih banyak pada keburukan, itu sudah pasti akan masuk ke neraka, tempat paling mengerikan.
Neraka merupakan satu-satunya tempat yang paling ditakuti. Bahkan, orang jahat sekali pun enggan memasuki tempat itu. Mengapa? Karena di dalamnya terdapat siksaan yang amat sangat pedih. Api dalam neraka memiliki kekuatan panas yang amat sangat luar biasa, yang jika kita menginjaknya akan mendidih sampai ke kepala. Dan siksa dalam neraka itu abadi. Mengapa demikian?
Orang disiksa di neraka adalah karena segala kenikmatan Allah baginya yang tidak terbilang banyaknya itu dipergunakan untuk menentang perintah dan larangan Allah. Diciptakannya ia sebagai manusia adalah suatu kenikmatan. Segala kebutuhan hidup tersedia untuknya. Diberinya anggota tubuh yang mampu melaksanakan petunjuk akalnya. Diberinya materi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan metafisik.
Sekarang pertanyaanya, apakah tidak pantas ia dihukum jika ia mengkhianati dan mengingkari si pemberi kenikmatan itu? Seorang sahabat bernama Abu Dzat bertanya, “Ya Rasulullah bagaimana saya bisa bersedekah sedang saya tidak punya uang?”
Rasulullah bersabda, “Pintu-pintu sedekah ialah, mengucap tasbih, tahmid dan takbir, mengajak (menyuruh) kepada yang makruf (kebajikan) dan mencegah segala yang mungkar. Menyingkirkan duri, tulang dan batu dari tengah jalan. Menuntun orang buta yang memerlukan pertolongan. Memberi paham dan pengertian yang baik kepada orang tuli dan bisu,” (HR. Muslim).
Itu hanya salah satu ibadah yang harus kita lakukan, yakni bersedekah. Jadi, tidak ada alasan untuk kita meninggalkan perintah Allah. Karena Allah akan senantiasa memberikan kemudahan kepada kita untuk melaksanakan perintahnya.
Hanya saja, terkdang kita lebih banyak mengeluh dan tidak mensyukuri nikmat yang dimiliki. Kita senantiasa membangkang terhadap perintah Allah. Padahal, kita tahu bahwa Allah-lah oemberi nikmat kehidupan. Maka, jangan heran, jika Allah akan memberikan siksa yang abadi di neraka kelak. Naudzubillah.[]
[Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani]