Oleh: Ahmad Ghozi Abdullah
Mahasiswa STIE SEBI
DI dalam rumah terjalin hubungan diantara sesama penghuninya berdasarkan kasih dan sayang, saling memaafkan, dan saling toleransi. Hal ini merupakan perilaku yang dapat membuat malaikat masuk ke dalam rumah dan mendatangkan keridhaan Allah SWT.
Allah SWT menyejajarkan rumah yang di angkat derajat (kemuliaan)nya dengan limpahan nikmat-Nya karena penghuninya rajin bersilaturahim, sebagaimana yang di janjikan-Nya (dari azab) kepada orang orang yang memutus silaturahim. Mereka adalah pemilik hati yang kotor, iman yang lemah, dan jiwa yang sakit. Dalam firman-Nya,
BACA JUGA: Silaturahmi, Tommy Soeharto Temui Habib Rizieq di Mekkah
“Orang-orang yang melanggar janji Allah setelah di ikrarkannya, dan memutus apa yang di perintahkan Allah agar disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi, mereka itu memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (Ar Ra`d; 25)
Para ulama sepakat bahwa silaturahim hukumnya adalah wajib. Sebaliknya memutus silaturahim adalah haram. Adapun bentuk dan kewajibannya dapat di lihat dari berbagai kebutuhan, situasi, dan kondisi yang ada. Sebagaimana halnya silaturahim dengan memberikan bantuan harta, juga dapat dengan menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, memberikan selamat jika ada hal yang menggembirakan, dan ikut bela sungkawa jika ada yang tertimpa musibah, bias juga dengan memberi pertolongan kepada yang membutuhkannya.
Orang–orang yang menyambung hubungan kekeluargaan adalah terpuji dan Allah menjanjikan mereka pahala yang besar. Dalam firman-Nya, “Dan, orang orang yang menghubungkan apa di perintahkan Allah agar di hubungkan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk,” (Ar Ra`d: 21).
BACA JUGA: Silaturahmi, Istri Gus Dur Berpesan Ini kepada Sandiaga Uno
Selain itu keutamaan orang yang bersilaturahim bukan mengenai para pelakunya saja, melainkan secara umum mengenai komunitas muslim sekitarnya. Alangkah indahnya komunitas masyarakat yang saling menyayangi anak anak mereka dan saling menasihati dengan penuh kasih sayang. Dalam firman-Nya,
“Dan orang orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasuk-Nya. Mereka akan di beri rahmat Allah. Sungguh Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (At Taubah: 71). []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.