FORUM Lingkar Pena wilayah Jawa Barat (FLP Jabar) telah meyelenggarakan Silaturahmi wilayah (silwil) I pada Selasa (1/2/2022). Pada kesempatan tersebut, HD Gumilang selaku Ketua FLP Jabar memperkenalkan serta mensosialisasikan program kerja pengurus FLP Jabar periode 2021-2023.
Kegiatan yang menjadi ajang silaturahmi seluruh anggota FLP se-Jabar ini pun dimeriahkan dengan pentas literasi, seni dan sastra (PELITA). Pentas yang ditampilkan berupa pembacaan dongeng oleh Savitri Muthia, pembacaan puisi oleh Dewi Hamdanah, Dewi Rima dan Topik Mulyana, serta stand up comedy oleh Sinyo Cemerlang.
Selain itu, dilakukan pula upgrading oleh ketua umum FLP Daeng Gegge S. Mappangewa.
BACA JUGA: 3T Kunci Membangun Ukhuwah dalam Organisasi
Mengusung tema KerJABAReng Membangun Tiga Pilar FLP, Daeng Gegge memberikan pencerahan tentang keislaman, keorganisasian, dan kekaryaan yang menjadi tiga prinsip seorang Forum Lingkar Pena.
“Tiga pilar merupakan materi dasar ke-FLP-an,” kata Daeng Gegge yang juga pernah menjabat Ketua FLP Wilayah Sulawesi Selatan itu.
“Tiga Pilar tersebut harus ada dalam diri seorang FLP-er atau anggota FLP. Kita ada di FLP sebagai organisasi, bekerja, dan berkarya secara berjamaah, tentu ini lebih baik daripada bekerja sendirian,” lanjutnya.
Penulis yang sudah menghasilkan puluhan karya berupa buku, baik fiksi maupun non fiksi juga mengungkapkan, “FLP adalah organisasi inklusif, terbuka bagi siapa saja. Namun, orang-orang mungkin masih melihatnya sebagai organisasi eksklusif karena seringkali diidentikan dengan Islam.”
“Padahal, dalam AD/ART, FLP ini disebut sebagai organisasi yang menghasilkan karya literasi yang mencerahkan. Mencerahkan yang dimaksud ya kembali ke tiga asas ini (keislaman). Sehingga tidak heran yang diingat orang ketika mendengar karya FLP itu adalah literasi yang islami,” lanjutnya.
Kendati demikian, Daeng Gegge menjelaskan, “Di antara tiga pilar ini memang pasti ada akan yang lebih menonjol dari diri seorang FLP-ers. Mereka ada yang lebih dikenal sebagai penulis, ada yang lebih dikenal sebagai ustaz, ada yang lebih dikenal sebagai organisatoris.”
“Jadi, walaupun bukan ustaz, tapi yang menonjol adalah penulis, misalkan, keislamannya ini tetap dimiliki, tetap ada. Selain itu, dia tetap berada di organisasi FLP (organisatoris). Maka ketiga pilar ini tetap sinergis,” lanjut Daeng Gegge.
Menurut Daeng Gegge, tiga pilar FLP itu akan selalu jadi pengingat (rambu-rambu). Sehingga di mana pun berada, apa pun posisinya, anggota FLP akan selalu menempatkan diri sebagai FLP-ers yang tidak akan melenceng dari relnya.
Lebih lanjut, Daeng Gegge berpesan, “Rawatlah mimpimu dan berilah makan. Kelak, mimpimu itulah yang akan merawat dan memberimu makan.”
Dia juga berpesan, “Setiap orang itu punya kesulitan dan kemudahan, hanya yang kita tidak tahu adalah berapa jaraknya antara kesulitan dan kemudahan itu. Maka jangan berhenti (jangan menyerah)!”
BACA JUGA: Menulis, Meraih Rahmat, Mencerahkan Umat
Selain motivasi yang digelorakan Daeng Gegge, semangat juga ditularkan oleh para sesepuh FLP Jawa Barat pada Silwil yang diselenggarakan secara daring melalui virual meeting tersebut, seperti Topik Mulyana, Tasaro GK, Riki Cahya, Koko Nata, M. Dzanuryadi, Hendra Purnama, Dedi L. Setiawan, Mahab Adib Abdillah, Endang Kurnia dan Aufa Arham.
Ada beberapa pesan yang disampaikan para sesepuh, di antaranya agar FLP Jawa Barat dapat mengembangkan kemampuan menulis anggota sesuai passion (Koko Nata), mampu menghasilkan sosok penulis luar biasa, seperti Sinta Yudisia yang berhasil memenangkan lomba DKJ dan Daeng Gegge yang mempunyai segudang prestasi (Topik Mulyana). Selain itu, kemajuan teknologi dewasa ini memudahkan anggota untuk menghadiri Silwil, berbeda dengan dahulu ketika belum ada sosial media (M. Dzanuryadi). Tasaro GK mengungkapkan bahwa FLP selalu menjadi rumah literasi baginya, sedangkan Aufa Arham berharap bisa berkolaborasi dengan FLP Jawa Barat, terutama dalam bidang entrepeneur.
Mereka pun mengharapkan pengurus maupun anggota FLP Jawa Barat bisa mempunyai visi, misi, serta semangat yang sama untuk mewujudkan FLP Jabar sebagai wilayah yang unggul dan terdepan. []
Oleh: Eneng Susanti
(Sekretaris FLP Jabar)