Oleh: Nurul Rachmadhani
Revowriter
BANYAK hal yang membuat hati ini marah. Khususnya marah bukan karena Allah. Marah karena dorongan hawa nafsu. Rasa kecewa yang begitu dalam juga memancing rasa marah itu datang. Sulit untuk memaafkan. Berat. Hanya emosi kemarahan yang menyelimuti jiwa.
Rasa marah yang disebabkan atas pribadi manusia hendaklah kita tahan. Berbeda saat kita marah karena membela Allah SWT dan agamaNya. Marah karena Allah itu harus. Wajib. Karena membela Allah dan agamaNya adalah kewajiban seluruh kaum muslim.
BACA JUGA: Pendukung Persija Tewas Dikeroyok Oknum, Gubenur DKI: Marah, Duka, dan Kecewa!
Ketika marah selain karena Allah hendaklah perbanyak istighfar. Ambil air wudhu untuk menghilangkan rasa amarah. Jangan terpancing bisikan syaitan yang menggoda membuat emosi kian memuncak.
Dari Abu Hurairah ra: Ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw, “Berwasiatlah kepadaku wahai Rasulullah?” Rasulullah saw bersabda; “Jangan marah”. Beliau berulang-ulang mengucapkan, “Jangan marah.” (HR al- Bukhari).
Tak sedikit orang yang meluapkan rasa marahnya sehingga terjadilah pergulatan. Saling menjatuhkan. Bahkan bisa terjadi pembunuhan. Itu semua karena sudah gelap mata. Hati yang sudah dipenuhi amarah bisa menumpahkan darah. Na’udzubillahi min dzalik.
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Orang yang kuat bukanlah yang kuat karena berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah yang bisa menguasai dirinya ketika akan marah.” (Mutafaq ‘alaih).
Hendaknya tahanlah rasa amarah. Menahan diri dari rasa marah nilainya tinggi di sisi Allah. Bersabar adalah kunci dari menahan amarah. Jadikan diri ini sebagai jiwa yang pemaaf.
BACA JUGA: Rasul Tahu Aisyah Sedang Marah
Simpanlah rasa marah itu. Jangan sia-siakan hidup ini penuh dengan amarah. Berusahalah melawan keinginan hawa nafsu. Redam rasa amarah karena Allah SWT.
Dalam firmanNya: “Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yangbmenahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran : 134). Wallahu’alam bishowab. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.