PALESTINA–Situs arkeologi Sebastia di utara Tepi Barat dilaporkan telah ditutup bagi warga Palestina mulai Kamis (5/11/2020) dan hanya dapat diakses oleh pemukim Israel, Wali Kota Sebastia Mohammad Azem mengungkapkan .
Azem mengatakan kepada WAFA bahwa unit besar tentara Israel telah menyerbu desa Sebastia dan mencegah warga Palestina untuk mengakses situs arkeologi.
BACA JUGA: Israel Jarah Situs Bersejarah Palestina, Ini Imbauan PLO untuk Dunia
Azem menambahkan bahwa belasan pemukim Israel dengan di bawah perlindungan tentara Israel telah diizinkan mengakses situs arkeologi Palestina dan situasi ini sudah sering terjadi.
Israel juga telah berusaha memaksa pemerintah kota untuk menghapus bendera Palestina besar yang dikibarkan di desa Sebastia, yang diklasifikasikan sebagai Area B menurut kesepakatan Oslo. Area B merupakan wilayah yang berada di bawah kendali militer Israel dan pemerintahan sipil Palestina. Israel berdalih kehadiran bendera Palestina telah memprovokasi para pemukim Yahudi sehingga menimbulkan pertikaian antara warga dengan pemukim.
BACA JUGA: Uskup Atallah Hanna: Palestina Tak akan Pernah Kibarkan Bendera Putih
Sebelumnya Israel juga telah menyita Deir Samaan dan Dei Qal’a, dua situs arkeologi penting di daerah Salfit.
Menurut laporan, tindakan Israel tersebut adalah langkah terakhir dalam skema bertahap namun disengaja yang telah berlanjut selama hampir sepuluh tahun. Tujuannya tidak lain untuk mencaplok kedua situs ini ke pemukiman ilegal terdekat. []
SUMBER: WAFA