DARAA— Asosiasi Jurnalis Suriah atau Syrian Journalists Association (SJA), pada Selasa (10/7/2018), mengabarkan bahwa sedikitnya ada 270 wartawan terperangkap di barat daya provinsi Daraa, Suriah, di tengah serangan rezim yang terus berlangsung di kawasan itu.
“Dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar awak media dipaksa pindah ke area sempit di Quneitra, namun beberapa dari mereka masih terperangkap di ‘Daraa Al Balad’,” jelas SJA dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Korban Serangan Tentara Suriah di Daraa: 214 Tewas, 198 ribu Mengungsi
Menurut laporan itu, para jurnalis mencari jalan keluar yang aman melalui perbatasan Yordania.
Seperti dikethaui, Suriah telah dilanda konflik berkepanjangan sejak tahun 2011, ketika rezim Assad menyerang kelompok demonstran dengan brutal.
Setelah perundingan damai yang diadakan tahun lalu (2017) di Astana, Kazakhstan, Daraa ditetapkan sebagai “zona de-eskalasi” di mana tindakan agresi dilarang keras.
Namun, sejak 20 Juni 2018, rezim Bashar al-Assad telah melancarkan operasi militer besar-besaran – dibantu oleh kekuatan udara Rusia – untuk menguasai sebagian besar area perbatasan paling selatan Suriah dengan Yordania.
Pertempuran itu telah memicu eksodus, dengan sekitar 350.000 warga sipil melarikan diri dari Daraa ke dekat perbatasan Yordania.
BACA JUGA: Laporan: 180 ribu Anak Suriah Hidup Terlantar
“Yang paling menakutkan adalah aksi balas dendam rezim dan milisi sekutunya terhadap siapapun yang menyuarakan oposisi terhadap rezim,” demikian pernyataan Assosiasi Jurnalis Suriah tersebut.
pejabat hubungan internal Khabiyeh menyebut, SJA, yang memberikan bantuan hukum untuk wartawan dan aktivis yang bekerja di bawah kondisi yang sangat berbahaya di seluruh Suriah, telah berulang kali melihat aktivis “diperlakukan seperti tentara dan militan oleh pemerintah.”
Meskipun beberapa wartawan di Suriah barat daya optimis bahwa rekonsiliasi akan mengamankan jalan mereka keluar dari selatan dalam evakuasi, yang lain dicengkeram oleh ketakutan akan kekerasan dan hukuman penjara. Demikian keterangan yang disampaikan enam pekerja media di Daraa dan provinsi Quneitra seperti dilaporkan media Suriah.
Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ), organisasi internasional nirlaba yang mempromosikan kebebasan pers, melaporkan bahwa setidaknya 120 wartawan dari berbagai negara telah tewas di Suriah sejak pemberontakan populer melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad dimulai pada tahun 2011. []
SUMBER: ANADOULU | SURIAH DIRECT